Jokowi Diminta Beri Insentif Pembangunan Kilang Minyak Baru

Selasa, 14 Oktober 2014 - 17:24 WIB
Jokowi Diminta Beri Insentif Pembangunan Kilang Minyak Baru
Jokowi Diminta Beri Insentif Pembangunan Kilang Minyak Baru
A A A
JAKARTA - Kalangan pengamat meminta Presiden terpilih joko Widodo (Jokowi) memberikan insentif untuk pengembangan kilang minyak baru. Tanpa itu maka tidak akan ada investor yang mau masuk dalam bisnis ini.

Pengamat Energi Dharmawan prasodjo mengatakan, dalam rangka membangun kilang baru dibutuhkan anggaran yang cukup besar yakni USD70 miliar dengan kapasitas 300.000 barel per hari (bph). Sehingga, kata dia, tidak menarik bagi investor karena timbal baliknya cukup rendah.

“Saya kira pemerintah mau tidak mau harus memberikan insentif,” kata Dharmawan, di Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Menurut dia, kapasitas kilang saat ini sebesar 1,039 juta bph. Padahal kebutuhan nasional akan BBM sebesar 1,5 juta bph, maka perlu memiliki kilang sendiri untuk menekan impor BBM.

“Kalau punya kilang sendiri maka akan lebih hemat. Saat ini dari 900.000 barel minyak yang diimpor sebanyak 250.000 berupa minyak mentah sisanya mayoritas produk minyak,” kata dia.

Dia menjelaskan, impor minyak mentah jauh lebih menghemat anggaran daripada mengimpor produk BBM. Lantaran impor minyak mentah biasanya dilakukan government to government sedangkan impor produk minyak biasanya dari kilang minyak yang dimiliki oleh korporasi atau dilakukan business to business.

“Saya berharap pemerintah baru ke depan mampu mengubah struktur impor minyak dari mayoritas berupa produk minyak menjadi minyak mentah. Ini penting dilakukan pemerintahan baru,” tutup dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9970 seconds (0.1#10.140)