Kompor Quantum Raih Penghargaan Rintek Industri 2014

Rabu, 15 Oktober 2014 - 16:36 WIB
Kompor Quantum Raih Penghargaan Rintek Industri 2014
Kompor Quantum Raih Penghargaan Rintek Industri 2014
A A A
JAKARTA - PT Aditec Cakrawiyasa yang merupakan produsen kompor gas merek Quantum menerima anugerah penghargaan dari Kementerian Perindustrian atas inovasinya dalam teknologi industri yang meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Aditec Cakrawiyasa secara rutin memproduksi kompor gas hemat energi. Dengan inovasinya dalam menciptakan pipa cerobong dan dudukan pembakar kompor gas LPG, Aditec Cakrawiyasa diganjar penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2014 (Rintek Industri 2014).

Presiden Direktur PT Aditec Cakrawiyasa Rawono Sosrodimulyo mengungkapkan, pihaknya menciptakan inovasi dalam kompor ini karena menyangkut permasalahan energi. "Concernnya bagaimana menghemat energi yang lebih efisien," ucapnya usai menerima penghargaan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Dengan mengembangkan kegiatan riset dan inovasi sendiri, Aditec Cakrawiyasa mampu menempatkan dirinya menjadi salah satu pemain produk kompor gas nasional yang cukup handal di pasar dalam negeri dan mampu bersaing dengan produk-produk serupa buatan luar negeri.

"Kita sudah ekspor ke Srilanka, Bangladesh dan Filipina. Saat ini ekspor kita sekitar 3 kontainer atau 2.000 hingga 3.000 unit perbulan," ucapnya.

Dari ekspor tersebut, Aditec Cakrawiyasa meraup Rp700 miliar dalam satu tahun. "Respon bagus. Mereka suka karena kompor buatan Indonesia ini dinilai cukup hemat," tuturnya.

Untuk konten lokalnya, Rawono mengungkapkan, produk kompor hemat energinya terdiri dari 60% komponen lokal dan 40% lainnya berasal dari impor. Sementata produksi tiap harinya bisa mencapai sekitar 20.000 unit.

Selain itu, lanjut Rawono, kompor Quantum juga banyak digunakan rumah tangga yang menggunakan aliran gas alam dari Perusahaan Gas Negara (PGN). "Sudah banyak produk kami digunakan rumah tangga yang sudah dialiri gas alam, dan hasilnya tidak berbeda, tetap optimal dan lebih hemat enrgi," ujarnya,

Rawono berharap pemerintahan baru di era Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dapat meningkatkan infrastruktur guna memperlancar arus distribusi para pengusaha seperti dirinya. "Infrastruktur diperbaiki. Karena bisa menghambat arus distribusi," tuturnya.

Sekadar informasi, PT Aditec Cakrawiyasa didirikan pada tahun 1993 oleh empat sekawan Rawono, Noto, Sahrul dan Yatno. Sejak awal didirikannya, perusahaan sudah bertekad untuk memfokuskan diri dalam memproduksi kompor gas.

Tekad tersebut muncul sebagai jawaban atas keprihatinan dari keempat pendiri perusahaan itu terhadap kenyataan di masyarakat ketika itu dimana pasar dalam negeri sepenuhnya dikuasai oleh dua merek kompor gas impor, yaitu Rinnai (buatan Italia) dan Hitachi (buatan Jepang).

Benak para pendiri perusahaan itu selalu dihinggapi pertanyaan mengapa bangsa besar seperti Indonesia membuat kompor gas saja tidak bisa, sehingga harus tergantung kepada pasokan kompor gas dari negara lain. Pertanyaan itulah yang kemudian menggiring para pendiri PT Aditec Cakrawiyasa untuk bersepakat mendirikan perusahaan yang memproduksi kompor gas.

Dengan modal awal yang cukup pas-pasan, perusahaan segera mengadakan riset pembuatan kompor gas. Kegiatan riset itu pun dilakukan secara sederhana di tempat yang juga cukup sederhana, yaitu dimulai dari sebuah garasi mobil.

Kegiatan riset itu diawali dengan mempreteli/menguraikan produk kompor gas buatan Italia dan Jerman menjadi komponen-komponen yang saling lepas. Setiap komponen kompor gas itu kemudian diteliti dan dipelajari struktur dan mekanisme kerjanya.

Selain memproduksi kompor gas, PT Aditec juga memproduksi peralatan rumah tangga lainnya seperti rice cooker, blender dan regulator kompor gas dengan merek yang sama, yaitu Quantum. Bahkan, masih dalam rangka pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas LPG ini, PT Aditec juga mendapatkan kontrak pengadaan regulator kompor gas dari Pertamina sebanyak 1 juta unit pada tahun 2008.

(Baca: Menperin Serahkan 165 Penghargaan Perindustrian)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6735 seconds (0.1#10.140)