Total Volume Pemesanan ORI 011 Lampaui Target
A
A
A
JAKARTA - Total volume pemesanan pembelian obligasi negara ritel (ORI) seri 011 melebihi target indikatif yang dicanangkan sebesar Rp20 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeua) Robert Pakpahan menyebutkan, total volume pemesanan ORI 011 mencapai Rp21,3 triliun yang mulai ditawarkan pada 1-16 Oktober 2014.
"Hasil menggembirakan ini menunjukan bahwa ORI ini murni investor domestik, dan berasal dari individu masyarakat biasa (bukan perusahaan)," ungkap Ronald di Gedung Kemenkeu, Senin (20/10/2014).
Menurutnya, hal ini menunjukkan minat masyarakat cukup tinggi untuk menopang kebutuhan pembiayaan di Anggaran Pendapatan dna Belanja Negara (APBN).
Dia mengatakan, dana hasil penjualan ORI 011 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBNP 2014.
"Ini menunjukan minat cukup tinggi, investor domestik mampu menopang kebutuhan pembiayan APBN, hal menggembirakan dan bisa kita kembangkan di tahun-tahun selanjutnya," jelas Robert.
Sebagai informasi, ORI 011 akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2017 dengan tingat kupon 8,50% per tahun. Penjualan ORI 011 ini dilakukan melalui 21 agen penjual yang ditunjuk pemerintah, terdiri dari 18 bank dan tiga perusahaan sekuritas.
Baca: Pemerintah Tetapkan Penjatahan ORI 011)
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeua) Robert Pakpahan menyebutkan, total volume pemesanan ORI 011 mencapai Rp21,3 triliun yang mulai ditawarkan pada 1-16 Oktober 2014.
"Hasil menggembirakan ini menunjukan bahwa ORI ini murni investor domestik, dan berasal dari individu masyarakat biasa (bukan perusahaan)," ungkap Ronald di Gedung Kemenkeu, Senin (20/10/2014).
Menurutnya, hal ini menunjukkan minat masyarakat cukup tinggi untuk menopang kebutuhan pembiayaan di Anggaran Pendapatan dna Belanja Negara (APBN).
Dia mengatakan, dana hasil penjualan ORI 011 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBNP 2014.
"Ini menunjukan minat cukup tinggi, investor domestik mampu menopang kebutuhan pembiayan APBN, hal menggembirakan dan bisa kita kembangkan di tahun-tahun selanjutnya," jelas Robert.
Sebagai informasi, ORI 011 akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2017 dengan tingat kupon 8,50% per tahun. Penjualan ORI 011 ini dilakukan melalui 21 agen penjual yang ditunjuk pemerintah, terdiri dari 18 bank dan tiga perusahaan sekuritas.
Baca: Pemerintah Tetapkan Penjatahan ORI 011)
(izz)