Laba Bersih Elnusa Sembilan Bulan Melesat 144,5%
A
A
A
JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA) hingga sembilan bulan pertama tahun ini membukukan laba bersih sebesar Rp288,29 miliar atau melesat hingga 144,56% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp117,88 miliar.
Laporan keuangan perusahaan di keterbukaan informasi bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/10/2014) menunjukkan bahwa melesatnya laba bersih perusahaan didukung menurunnnya sejumlah beban dan naiknya pendapatan sekitar 3,42% menjadi Rp3,02 triliun dibanding akhir September tahun lalu senilai Rp2,92 triliun.
Namun naiknya pendapatan diikuti bertambahnya beban pokok pada periode tersebut menjadi Rp2,55 triliun dari Rp2,5 triliun. Kendati demikian, beban lainnya berhasil ditekan, seperti beban penjualan berkurang menjadi Rp2,05 miliar dari Rp2,56 miliar, beban umum dan administrasi menjadi Rp200,1 miliar dari Rp205,49 miliar.
Selain itu, beban keuangan juga susut menjadi Rp26,95 miliar dari Rp43,71 miliar. Sementara penghasilan bunga meningkat menjadi Rp24,39 miliar dari Rp11,99 miliar.
Perseroan juga mencatat keuntunguan penjualan naik menjadi Rp87,25 miliar dari Rp18 juta, dan pendapatan lain-lain mencapai Rp28,81 miliar dari periode yang sama tahun lalu minus Rp1,68 miliar.
Sementara laba periode berjalan tumbuh 136,46% menjadi Rp290,18 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp122,72 miliar. Adapun laba bersih per saham meningkat menjadi Rp39,50 per lembar dari Rp16,22 per lembar.
Jumlah aset perusahaan akhir bulan lalu tercatat sebesar Rp4,14 triliun, dengan total utang Rp1,69 triliun. Jumlah itu menurun dibanding akhir 2013, di mana aset perusahaan senilai Rp4,37 triliun, dengan total utang Rp2,09 triliun.
Laporan keuangan perusahaan di keterbukaan informasi bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/10/2014) menunjukkan bahwa melesatnya laba bersih perusahaan didukung menurunnnya sejumlah beban dan naiknya pendapatan sekitar 3,42% menjadi Rp3,02 triliun dibanding akhir September tahun lalu senilai Rp2,92 triliun.
Namun naiknya pendapatan diikuti bertambahnya beban pokok pada periode tersebut menjadi Rp2,55 triliun dari Rp2,5 triliun. Kendati demikian, beban lainnya berhasil ditekan, seperti beban penjualan berkurang menjadi Rp2,05 miliar dari Rp2,56 miliar, beban umum dan administrasi menjadi Rp200,1 miliar dari Rp205,49 miliar.
Selain itu, beban keuangan juga susut menjadi Rp26,95 miliar dari Rp43,71 miliar. Sementara penghasilan bunga meningkat menjadi Rp24,39 miliar dari Rp11,99 miliar.
Perseroan juga mencatat keuntunguan penjualan naik menjadi Rp87,25 miliar dari Rp18 juta, dan pendapatan lain-lain mencapai Rp28,81 miliar dari periode yang sama tahun lalu minus Rp1,68 miliar.
Sementara laba periode berjalan tumbuh 136,46% menjadi Rp290,18 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp122,72 miliar. Adapun laba bersih per saham meningkat menjadi Rp39,50 per lembar dari Rp16,22 per lembar.
Jumlah aset perusahaan akhir bulan lalu tercatat sebesar Rp4,14 triliun, dengan total utang Rp1,69 triliun. Jumlah itu menurun dibanding akhir 2013, di mana aset perusahaan senilai Rp4,37 triliun, dengan total utang Rp2,09 triliun.
(rna)