Gerakan Oneintwenty Rangkul Seluruh UMKM di Tanah Air
Selasa, 28 Oktober 2014 - 20:13 WIB
Gerakan Oneintwenty Rangkul Seluruh UMKM di Tanah Air
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Oneintwenty Movement merangkul seluruh elemen pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
Hal ini dilandaskan upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pelaku usaha kecil terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
Pendiri Yayasan Pro Indonesia, sekaligus pencetus Program Oneintwenty Movement, Budi Satria Isman menuturkan, saat ini pertumbuhan pelaku usaha belum diimbangi peningkatan kualitas.
"Kondisi inilah yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Untuk itu, semua UMKM kita rangkul tanpa melihat latar pelakang usaha," ujarnya dalam diskusi Gerakan Nasional Wirausaha Menghadapi MEA 2015 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (28/10/2014).
Dia menjelaskan, permasalahan klasik yang selama ini dihadapi UMKM, yaitu rendahnya produktivitas. Situasi tersebut antara lain disebabkan minimnya kualitas sumber daya manusia (SDM), organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran.
"Ini semua kita berusaha pecahkan bersama dalam program Oneintwenty. Tentunya, ini kita tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan dari pemerintah dan stakeholder lainnya," jelas Budi.
Hal ini dilandaskan upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pelaku usaha kecil terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
Pendiri Yayasan Pro Indonesia, sekaligus pencetus Program Oneintwenty Movement, Budi Satria Isman menuturkan, saat ini pertumbuhan pelaku usaha belum diimbangi peningkatan kualitas.
"Kondisi inilah yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Untuk itu, semua UMKM kita rangkul tanpa melihat latar pelakang usaha," ujarnya dalam diskusi Gerakan Nasional Wirausaha Menghadapi MEA 2015 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (28/10/2014).
Dia menjelaskan, permasalahan klasik yang selama ini dihadapi UMKM, yaitu rendahnya produktivitas. Situasi tersebut antara lain disebabkan minimnya kualitas sumber daya manusia (SDM), organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran.
"Ini semua kita berusaha pecahkan bersama dalam program Oneintwenty. Tentunya, ini kita tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan dari pemerintah dan stakeholder lainnya," jelas Budi.
(dmd)
