Wall Street Terkoreksi Pasca The Fed Akhiri Program Stimulus
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat berakhir terkoreksi setelah Federal Reserve (The Fed) mengakhiri program stimulus obligasi karena optimistis pada prospek ekonomi Amerika Serikat (AS).
Setelah pertemuan dua hari, The Fed memutuskan mengakhiri program pelonggaran kuantitatif pembelian obligasi, seperti yang telah diperkirakan sebelumnya. Program ini telah memberi stimulus sebesar USD85 miliar per bulan ke pasar keuangan.
The Fed menyatakan bahwa membaiknya pasar tenaga kerja di AS menunjukkan optimisme pada prospek perekonomian negara Paman Sam tersebut.
"The Fed memiliki lebih sedikit kebijakan yang hawkish dari yang diharapkan, tapi setiap pelemahan akibat pernyataan The Fed dipandang sebagai kesempatan membeli," kata Direktur Alokasi Aset di RidgeWorth Investments Alan Gayle seperti dilasnir dari Reuters, Kamis (30/10/2014).
Indeks S&P 500 sempat turun 0,8% sebelum akhirnya berakhir di teritori merah. Saham sektor bahan baku (SPLRCM) berakhir terkoreksi sebesar 1,3%. Sementara penurunan saham Facebook menekan indeks Nasdaq, namun naiknya saham sektor energi dan keuangan membantu pemulihan pasar saham.
Saham Facebook Inc (FB.O) turun 6,1% menjadi USD75,86 setelah mengumumkan kenaikan belanja modal pada tahun 2015 dan diproyeksikan akan mengalami perlambatan pertumbuhan pendapatan di kuartal ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 31,44 poin atau 0,18% ke 16.974,31; indeks S&P 500 kehilangan 2,75 poin atau 0,14% ke 1.982,3; dan Nasdaq Composite turun 15,07 poin atau 0,33% ke 4.549,23.
Setelah pertemuan dua hari, The Fed memutuskan mengakhiri program pelonggaran kuantitatif pembelian obligasi, seperti yang telah diperkirakan sebelumnya. Program ini telah memberi stimulus sebesar USD85 miliar per bulan ke pasar keuangan.
The Fed menyatakan bahwa membaiknya pasar tenaga kerja di AS menunjukkan optimisme pada prospek perekonomian negara Paman Sam tersebut.
"The Fed memiliki lebih sedikit kebijakan yang hawkish dari yang diharapkan, tapi setiap pelemahan akibat pernyataan The Fed dipandang sebagai kesempatan membeli," kata Direktur Alokasi Aset di RidgeWorth Investments Alan Gayle seperti dilasnir dari Reuters, Kamis (30/10/2014).
Indeks S&P 500 sempat turun 0,8% sebelum akhirnya berakhir di teritori merah. Saham sektor bahan baku (SPLRCM) berakhir terkoreksi sebesar 1,3%. Sementara penurunan saham Facebook menekan indeks Nasdaq, namun naiknya saham sektor energi dan keuangan membantu pemulihan pasar saham.
Saham Facebook Inc (FB.O) turun 6,1% menjadi USD75,86 setelah mengumumkan kenaikan belanja modal pada tahun 2015 dan diproyeksikan akan mengalami perlambatan pertumbuhan pendapatan di kuartal ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 31,44 poin atau 0,18% ke 16.974,31; indeks S&P 500 kehilangan 2,75 poin atau 0,14% ke 1.982,3; dan Nasdaq Composite turun 15,07 poin atau 0,33% ke 4.549,23.
(rna)