Nintendo Bukukan Laba Bersih Rp1,6 Triliun
A
A
A
TOKYO - Raksasa video game Jepang, Nintendo, membukukan laba USD132 juta (sekitar Rp1,6 triliun) pada semester I/2014.
Peningkatan laba terjadi seiring melemahnya yen. Perusahaan yang berbasis di Tokyo itu mencatatkan laba 14,3 miliar yen pada periode April-September, naik dari 600 juta yen pada periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, terjadi penurunan penjualan 12,8% menjadi 171,4 miliar yen karena melemahnya permintaan untuk sistem game3DS. "Nintendo tetap mempertahankan proyeksi laba 20 miliar yen pada 2014. Kerugian operasional pada semester I/2014 turun menjadi 215 juta yen, dari 23,3 miliar yen tahun lalu," papar laporan Nintendo, dikutip kantor berita AFP.
Permintaan untuk konsol Wii U buatan Nintendo naik menjelang musim liburan. Hasil yang membaik itu terjadi saat Nintendo berupaya mengatasi kerugian operasional dalam tiga tahun berturut-turut. Awal tahun ini Presiden Nintendo Satoru Iwata mengatakan ingin memangkas gajinya setengah selama lima bulan sebagai bentuk tanggung jawab atas penurunan laba. Pembuat permainan Super Mario dan Pokemon itu harus berjuang menghadapi para pesaing Sony dan Microsoft dalam penjualan konsol.
Tiga perusahaan itu juga bertarung untuk menjual produk murah, atau kadang kala gratis, sepertiberbagai gameyangdapat diunduh untuk ponsel pintar dan perangkat mobile lainnya. Nintendo dikritik karena sejak lama menolak lisensi beberapa merek ikonik untuk digunakan untuk aplikasi mobile. Analis Nomura Securities Junko Yamamura berpandangan, Nintendo tampaknya menuju cloud gaming dan mengintegrasikan platform game, suatu tindakan yang cerdas untuk bertahan sekarang.
"Kami perkirakan Nintendo akan terus berjuang dalam jangka pendek, tapi pihak manajemen telah membuat keputusan yang tepat,” ungkapnya. “Kami menolak Nintendo menerapkan bisnis berbayar dengan membagi kontennya dengan aplikasi smartphone. Tidak seperti produk game lain yang biasa digunakan oleh orang tua, para pengguna utama Nintendo adalah anakanak," kata Yamamura. Yamamura menambahkan, Nintendo memiliki sedikit pengalaman di platform mobile berbayar.
"Mengembangkan karakter untuk aplikasi berbayar tampaknya akan mendorong pendapatan dalam jangka pendek, tapi kami melihat risiko yang lebih besar terhadap brand yang rusak dalam jangka panjang," ujar Yamamura. Nintendo menyatakan, penjualan sistem Wii U meningkat, terutama setelah dirilisnya Mario Kart 8 secara global pada Mei. Saat musim belanja Natal mulai mendekat, perusahaan menekankan rencana rilis Super Smash Bros untuk Wii U di Amerika Serikat (AS) pada bulan depan dan di Jepang dan Eropa pada Desember.
"Ini merupakan musim penjualan akhir tahun pertama untuk Wii U dimana dua judul besar Nintendo akan dirilis," papar pernyataan Nintendo. Meski demikian, perusahaan itu menyebutkan, permintaan untuk konsol 3DS melemah karena kurang kuatnya penjualan di Jepang. Nintendo menjual 1,12 juta konsol Wii U pada semester I/2014, naik dari 460.00 pada periode yang sama tahun lalu.
Syarifudin
Peningkatan laba terjadi seiring melemahnya yen. Perusahaan yang berbasis di Tokyo itu mencatatkan laba 14,3 miliar yen pada periode April-September, naik dari 600 juta yen pada periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, terjadi penurunan penjualan 12,8% menjadi 171,4 miliar yen karena melemahnya permintaan untuk sistem game3DS. "Nintendo tetap mempertahankan proyeksi laba 20 miliar yen pada 2014. Kerugian operasional pada semester I/2014 turun menjadi 215 juta yen, dari 23,3 miliar yen tahun lalu," papar laporan Nintendo, dikutip kantor berita AFP.
Permintaan untuk konsol Wii U buatan Nintendo naik menjelang musim liburan. Hasil yang membaik itu terjadi saat Nintendo berupaya mengatasi kerugian operasional dalam tiga tahun berturut-turut. Awal tahun ini Presiden Nintendo Satoru Iwata mengatakan ingin memangkas gajinya setengah selama lima bulan sebagai bentuk tanggung jawab atas penurunan laba. Pembuat permainan Super Mario dan Pokemon itu harus berjuang menghadapi para pesaing Sony dan Microsoft dalam penjualan konsol.
Tiga perusahaan itu juga bertarung untuk menjual produk murah, atau kadang kala gratis, sepertiberbagai gameyangdapat diunduh untuk ponsel pintar dan perangkat mobile lainnya. Nintendo dikritik karena sejak lama menolak lisensi beberapa merek ikonik untuk digunakan untuk aplikasi mobile. Analis Nomura Securities Junko Yamamura berpandangan, Nintendo tampaknya menuju cloud gaming dan mengintegrasikan platform game, suatu tindakan yang cerdas untuk bertahan sekarang.
"Kami perkirakan Nintendo akan terus berjuang dalam jangka pendek, tapi pihak manajemen telah membuat keputusan yang tepat,” ungkapnya. “Kami menolak Nintendo menerapkan bisnis berbayar dengan membagi kontennya dengan aplikasi smartphone. Tidak seperti produk game lain yang biasa digunakan oleh orang tua, para pengguna utama Nintendo adalah anakanak," kata Yamamura. Yamamura menambahkan, Nintendo memiliki sedikit pengalaman di platform mobile berbayar.
"Mengembangkan karakter untuk aplikasi berbayar tampaknya akan mendorong pendapatan dalam jangka pendek, tapi kami melihat risiko yang lebih besar terhadap brand yang rusak dalam jangka panjang," ujar Yamamura. Nintendo menyatakan, penjualan sistem Wii U meningkat, terutama setelah dirilisnya Mario Kart 8 secara global pada Mei. Saat musim belanja Natal mulai mendekat, perusahaan menekankan rencana rilis Super Smash Bros untuk Wii U di Amerika Serikat (AS) pada bulan depan dan di Jepang dan Eropa pada Desember.
"Ini merupakan musim penjualan akhir tahun pertama untuk Wii U dimana dua judul besar Nintendo akan dirilis," papar pernyataan Nintendo. Meski demikian, perusahaan itu menyebutkan, permintaan untuk konsol 3DS melemah karena kurang kuatnya penjualan di Jepang. Nintendo menjual 1,12 juta konsol Wii U pada semester I/2014, naik dari 460.00 pada periode yang sama tahun lalu.
Syarifudin
(bbg)