Infrastruktur Gas Masalah Krusial
A
A
A
JAKARTA - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mengemukakan, infrastruktur gas merupakan masalah krusial yang harus segera ditemukan solusinya.
Program penggunaan gas sebagai bahan bakar pengganti BBM tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan infrastruktur yang memadai.
"Pembangunan infrastruktur ini perlu segera dilakukan untuk penghematan devisa Rp55 triliun, penghematan subsidi BBM Rp50 triliun, dan subsidi listrik yang bisa di hemat Rp30 triliun," ujarnya kepada Sindo.
Dia mencatat potensi cadangan gas alam Indonesia sebesar 343 triliun kaki kubik (cubic feet). Belum lagi potensi gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) yang diperkirakan mencapai 453 TCF dan shale gas yang mencapai 543 TCF.
Cadangan gas yang berlimpah ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah karena masih minimnya pembangunan infrastruktur gas.
(Baca: Saatnya Pemerintah Serius Garap Infrastruktur Gas)
Program penggunaan gas sebagai bahan bakar pengganti BBM tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan infrastruktur yang memadai.
"Pembangunan infrastruktur ini perlu segera dilakukan untuk penghematan devisa Rp55 triliun, penghematan subsidi BBM Rp50 triliun, dan subsidi listrik yang bisa di hemat Rp30 triliun," ujarnya kepada Sindo.
Dia mencatat potensi cadangan gas alam Indonesia sebesar 343 triliun kaki kubik (cubic feet). Belum lagi potensi gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) yang diperkirakan mencapai 453 TCF dan shale gas yang mencapai 543 TCF.
Cadangan gas yang berlimpah ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah karena masih minimnya pembangunan infrastruktur gas.
(Baca: Saatnya Pemerintah Serius Garap Infrastruktur Gas)
(dmd)