Rugi Bersih Krakatau Steel Membengkak 1.064%
A
A
A
JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) hingga akhir kuartal III/2014 mencatat rugi bersih sebesar USD117,5 juta atau setara Rp1,4 triliun (kurs Rp11.900). Rugi itu membengkak 1.064,52% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya USD10,09 juta.
Laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa susutnya laba bersih perusahaan baja plat merah itu karena turunnya pendapatan bersih, meningkatnya sejumlah beban, dan berkurangnya laba selisih kurs.
Pendapatan bersih KRAS hingga akhir September lalu tercatat sebesar USD1,36 miliar atau setara Rp16,18 triliun, turun 13,38% dibanding akhir September tahun 2013 sebesar USD1,57 miliar.
Naiknya pendapatan bersih diikuti melonjaknya beban pokok pendapatan menjadi USD1,33 miliar atau setara Rp15,83 triliun dari USD1,48 miliar. Selain itu, beban umum dan administrasi juga bertambah menjadi USD86,88 juta dari USD71,71 juta, serta beban lain-lain menjadi USD2,5 juta dari USD1,14 juta.
Penjualan limbah produksi juga mengalami penurunan menjadi USD3,78 juta dari USD11,24 juta, dan pendapatan lain-lain susut menjadi USD12,97 juta dari USD17,04 juta. Di sisi lain, perseroan berhasil menekan beban penjualan menjadi USD25,03 juta dari USD33,72 juta, dan membukukan kenaikan laba pengalihan aset tetap sebesar USD6,59 juta.
Namun demikian, laba operasi perusahaan masih tercatat merosot 623,16% menjadi USD59,01 juta atau setara Rp702,22 miliar dari periode yang sama tahun lalu USD8,16 juta. Sementara laba selisih kurs berkurang 67% menjadi hanya USD7,99 juta dari USD24,22 juta, ditambah beban keuangan naik menjadi USD37,39 juta dari USD34,15 juta.
Hal itu menyebabkan rugi periode berjalan meningkat tajam 1.452% menjadi USD122,6 juta dari akhir kuartal III tahun sebelumnya USD7,9 juta.
Sementara total aset perusahaan selama sembilan bulan pertama tahun ini tercatat sebesar USD2,60 miliar, dengan total utang 1,66 juta. Angka itu bertambah dibanding akhir tahun lalu, di mana aset perusahaan senilai USD2,38 miliar dengan total utang USD1,33 juta.
Laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa susutnya laba bersih perusahaan baja plat merah itu karena turunnya pendapatan bersih, meningkatnya sejumlah beban, dan berkurangnya laba selisih kurs.
Pendapatan bersih KRAS hingga akhir September lalu tercatat sebesar USD1,36 miliar atau setara Rp16,18 triliun, turun 13,38% dibanding akhir September tahun 2013 sebesar USD1,57 miliar.
Naiknya pendapatan bersih diikuti melonjaknya beban pokok pendapatan menjadi USD1,33 miliar atau setara Rp15,83 triliun dari USD1,48 miliar. Selain itu, beban umum dan administrasi juga bertambah menjadi USD86,88 juta dari USD71,71 juta, serta beban lain-lain menjadi USD2,5 juta dari USD1,14 juta.
Penjualan limbah produksi juga mengalami penurunan menjadi USD3,78 juta dari USD11,24 juta, dan pendapatan lain-lain susut menjadi USD12,97 juta dari USD17,04 juta. Di sisi lain, perseroan berhasil menekan beban penjualan menjadi USD25,03 juta dari USD33,72 juta, dan membukukan kenaikan laba pengalihan aset tetap sebesar USD6,59 juta.
Namun demikian, laba operasi perusahaan masih tercatat merosot 623,16% menjadi USD59,01 juta atau setara Rp702,22 miliar dari periode yang sama tahun lalu USD8,16 juta. Sementara laba selisih kurs berkurang 67% menjadi hanya USD7,99 juta dari USD24,22 juta, ditambah beban keuangan naik menjadi USD37,39 juta dari USD34,15 juta.
Hal itu menyebabkan rugi periode berjalan meningkat tajam 1.452% menjadi USD122,6 juta dari akhir kuartal III tahun sebelumnya USD7,9 juta.
Sementara total aset perusahaan selama sembilan bulan pertama tahun ini tercatat sebesar USD2,60 miliar, dengan total utang 1,66 juta. Angka itu bertambah dibanding akhir tahun lalu, di mana aset perusahaan senilai USD2,38 miliar dengan total utang USD1,33 juta.
(rna)