Ekspor Korsel Oktober Cetak Rekor Tertinggi
A
A
A
SEOUL - Ekspor Korea Selatan (Korsel) pada Oktober melonjak mencapai rekor tertinggi yang didukung meningkatnya ekspor ke Amerika Serikat (AS).
Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel mengatakan, ekspor mencapai USD51,76 pada Oktober, naik 2,5 persen dari periode yang sama tahun lalu. Rekor sebelumnya, yakni pada Oktober 2013 sebesar USD50,48 miliar. Di mana, pengiriman ke AS naik sekitar 25%.
Seperti dikutip dari The Chosun Ilbo, Kwon Pyung-oh di kementerian itu mengatakan, ekspor ke AS melonjak karena permintaan meningkat menjelang liburan Natal di tengah pemulihan ekonomi AS.
Ekspor ke China juga naik 3,7%, naik untuk bulan kedua. Namun, pengiriman ke Jepang turun sekitar 7% karena yen melemah.
Impor Korea bulan lalu turun sekitar 3% pada tahun itu, sehingga neraca perdagangan melonjak ke rekor USD7,50 miliar.
Ini masih harus dilihat apakah tren akan terus berlanjut, kata Shin Seung-kwan, Asosiasi Perdagangan Internasional Korea.
"Ekonomi AS akan kembali meningkat, tetapi ekonomi Eropa melambat dan yen yang lemah mengikis daya saing biaya ekspor Korea," katanya.
Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel mengatakan, ekspor mencapai USD51,76 pada Oktober, naik 2,5 persen dari periode yang sama tahun lalu. Rekor sebelumnya, yakni pada Oktober 2013 sebesar USD50,48 miliar. Di mana, pengiriman ke AS naik sekitar 25%.
Seperti dikutip dari The Chosun Ilbo, Kwon Pyung-oh di kementerian itu mengatakan, ekspor ke AS melonjak karena permintaan meningkat menjelang liburan Natal di tengah pemulihan ekonomi AS.
Ekspor ke China juga naik 3,7%, naik untuk bulan kedua. Namun, pengiriman ke Jepang turun sekitar 7% karena yen melemah.
Impor Korea bulan lalu turun sekitar 3% pada tahun itu, sehingga neraca perdagangan melonjak ke rekor USD7,50 miliar.
Ini masih harus dilihat apakah tren akan terus berlanjut, kata Shin Seung-kwan, Asosiasi Perdagangan Internasional Korea.
"Ekonomi AS akan kembali meningkat, tetapi ekonomi Eropa melambat dan yen yang lemah mengikis daya saing biaya ekspor Korea," katanya.
(izz)