Euler Hermes Naikkan Peringkat Kredit Macet di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Euler Hermes optimistis dengan potensi asuransi kredit perdagangan dan menaikkan peringkat Indonesia menjadi B2. Ini seiring dengan meredanya ketidakpastian politik setelah pemilihan presiden di bulan Juli, penurunan terhadap volatilitas nilai tukar uang dan berlanjutnya konsumsi domestik secara positif.
Ekonom Senior di Euler Hermes Asia Mahamoud Islam mengatakan sebelumnya pihanya hanya memberikan rating C3 kepada Indonesia dimana hal ini menunjukkan bahwa secara umum kondisi ekonomi dan perdagangan serta kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia berada dalam kondisi rata-rata dengan beberapa bagian yang masih perlu dibenahi.
"Kami secara berkala mengeluarkan pemeringkatan ini sebagai barometer indikasi akan kemungkinan terjadinya kredit macet dan atau kepailitan terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Senin (3/11/2014).
Mahmoud mengatakan pasar mengharapkan pemerintahan baru untuk fokus dalam meningkatkan tabungan nasional untuk membiayai investasi domestik, mempercepat reformasi lingkungan bisnis dan meningkatkan pembelanjaan terhadap infrastruktur. Langkah ini diyakini semakin menarik bagi investor jangka panjang.
"Inisiatif ini akan menurunkan ketergantungan terhadap aliran modal jangka pendek sehingga dapat mengurangi kerentanan terhadap perubahan nilai tukar," ujarnya.
Para ekonom di Euler Hermes juga memperkirakan GDP nasional di +5,2% di 2014 dan menjadi +5,8% di tahun 2015. Gambaran demografis yang terdiri dari populasi muda dalam jumlah besar, sumber daya alam yang berlimpah dan rekam jejak kebijakan fiskal yang kuat, akan mendukung Indonesia.
Laporan pemeringkatan ini juga memberikan catatan bahwa Presiden Joko Widodo, memperoleh keuntungan atas niat baik dari investor domestik dan internasional, namun inisiatif reformasi tersebut kini menantikan eksekusi yang cepat.
Tiongkok dan Jepang telah mencatat hampir 30% dari total ekspor Indonesia, namun tantangan struktural di kedua negara tersebut telah memperlambat permintaan. Karena perdagangan eksternal menjadi salah satu faktor yang memperlambat pertumbuhan Indonesia, maka reformasi untuk menumbuhkan investasi domestik menjadi sangat penting yang harus lebih didahulukan.
Pemerintah diyakini dapat menumbuhkan pendapatan pajak dari saat ini sebanyak 23 juta orang yang membayar pajak menjadi 70 juta orang yang (seharusnya) membayar pajak. Ini akan menjadi salah satu objektif pemerintah untuk memperkuat keuangan publik yang akan mengkonsolidasi kepercayaan investor.
Kepercayaan pada perekonomian harus didukung utilisasi tingkat kapasitas industrial yang tinggi dan hasil survei terhadap bisnis yang positif, menunjukkan bahwa pasar domestik sejauh ini telah bertahan menghadapi tantangan yang lebih besar untuk memperluas pertumbuhan ekonomi. Selain itu, risiko piutang terhadap bisnis telah berkurang.
“Kehadiran dan portofolio bisnis kami di Indonesia telah berkembang dengan pesat selama 12 bulan terakhir. Meningkatnya peringkat Indonesia ditambah dengan investasi berkesinambungan kami pada pasar domestik akan membuat Euler Hermes dapat melayani nasabahnya dengan lebih baik,” ujar Victor Jiang, ASEAN CEO, Euler Hermes menambahkan.
Awal tahun 2014, Euler Hermes mengumumkan kerja sama dengan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama). Perusahaan-perusahaan di Indonesia kini dapat menikmati akses terhadap solusi kredit perdagangan serta perlindungan terhadap piutang perusahaan yang tidak terbayarkan.
Polis asuransi akan diterbitkan oleh Allianz Utama, sebagai perusahaan yang sama-sama bernaung di dalam Grup Allianz. Euler Hermes akan berperan dalam kapasitasnya sebagai reasuransi dan mendukung Allianz Utama dalam memeriksa dan memonitor risiko-risiko kredit dari para nasabahnya.
Sebagai pemain global di bidang asuransi kredit, Euler Hermes mengukur ketidakstabilan ekonomi, kualitas iklim bisnis dan kondisi hambatan politik suatu negara dalam sistem pemeringkatan negara.
Pemeringkatan dibagai dalam 6 tingkatan dari AA hingga D, AA merupakan peringkat tertinggi dan D adalah peringkat terendah, peringkat negara mengindikasikan kemungkinan terjadinya kredit macet perusahaan di negara tersebut, yang menjadi faktor penting dalam keputusan bisnis.
Euler Hermes merupakan anak perusahaan dari Allianz, terdaftar di Euronext Paris (ELE.PA) dan memperoleh peringkat AA-oleh Standard & Poor dan Dagong. Perusahaan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar 2,5 miliar euro pada 2013 dan mengasuransikan transaksi usaha global sebesar 789 miliar euro pada akhir tahun 2013.
Ekonom Senior di Euler Hermes Asia Mahamoud Islam mengatakan sebelumnya pihanya hanya memberikan rating C3 kepada Indonesia dimana hal ini menunjukkan bahwa secara umum kondisi ekonomi dan perdagangan serta kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia berada dalam kondisi rata-rata dengan beberapa bagian yang masih perlu dibenahi.
"Kami secara berkala mengeluarkan pemeringkatan ini sebagai barometer indikasi akan kemungkinan terjadinya kredit macet dan atau kepailitan terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Senin (3/11/2014).
Mahmoud mengatakan pasar mengharapkan pemerintahan baru untuk fokus dalam meningkatkan tabungan nasional untuk membiayai investasi domestik, mempercepat reformasi lingkungan bisnis dan meningkatkan pembelanjaan terhadap infrastruktur. Langkah ini diyakini semakin menarik bagi investor jangka panjang.
"Inisiatif ini akan menurunkan ketergantungan terhadap aliran modal jangka pendek sehingga dapat mengurangi kerentanan terhadap perubahan nilai tukar," ujarnya.
Para ekonom di Euler Hermes juga memperkirakan GDP nasional di +5,2% di 2014 dan menjadi +5,8% di tahun 2015. Gambaran demografis yang terdiri dari populasi muda dalam jumlah besar, sumber daya alam yang berlimpah dan rekam jejak kebijakan fiskal yang kuat, akan mendukung Indonesia.
Laporan pemeringkatan ini juga memberikan catatan bahwa Presiden Joko Widodo, memperoleh keuntungan atas niat baik dari investor domestik dan internasional, namun inisiatif reformasi tersebut kini menantikan eksekusi yang cepat.
Tiongkok dan Jepang telah mencatat hampir 30% dari total ekspor Indonesia, namun tantangan struktural di kedua negara tersebut telah memperlambat permintaan. Karena perdagangan eksternal menjadi salah satu faktor yang memperlambat pertumbuhan Indonesia, maka reformasi untuk menumbuhkan investasi domestik menjadi sangat penting yang harus lebih didahulukan.
Pemerintah diyakini dapat menumbuhkan pendapatan pajak dari saat ini sebanyak 23 juta orang yang membayar pajak menjadi 70 juta orang yang (seharusnya) membayar pajak. Ini akan menjadi salah satu objektif pemerintah untuk memperkuat keuangan publik yang akan mengkonsolidasi kepercayaan investor.
Kepercayaan pada perekonomian harus didukung utilisasi tingkat kapasitas industrial yang tinggi dan hasil survei terhadap bisnis yang positif, menunjukkan bahwa pasar domestik sejauh ini telah bertahan menghadapi tantangan yang lebih besar untuk memperluas pertumbuhan ekonomi. Selain itu, risiko piutang terhadap bisnis telah berkurang.
“Kehadiran dan portofolio bisnis kami di Indonesia telah berkembang dengan pesat selama 12 bulan terakhir. Meningkatnya peringkat Indonesia ditambah dengan investasi berkesinambungan kami pada pasar domestik akan membuat Euler Hermes dapat melayani nasabahnya dengan lebih baik,” ujar Victor Jiang, ASEAN CEO, Euler Hermes menambahkan.
Awal tahun 2014, Euler Hermes mengumumkan kerja sama dengan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama). Perusahaan-perusahaan di Indonesia kini dapat menikmati akses terhadap solusi kredit perdagangan serta perlindungan terhadap piutang perusahaan yang tidak terbayarkan.
Polis asuransi akan diterbitkan oleh Allianz Utama, sebagai perusahaan yang sama-sama bernaung di dalam Grup Allianz. Euler Hermes akan berperan dalam kapasitasnya sebagai reasuransi dan mendukung Allianz Utama dalam memeriksa dan memonitor risiko-risiko kredit dari para nasabahnya.
Sebagai pemain global di bidang asuransi kredit, Euler Hermes mengukur ketidakstabilan ekonomi, kualitas iklim bisnis dan kondisi hambatan politik suatu negara dalam sistem pemeringkatan negara.
Pemeringkatan dibagai dalam 6 tingkatan dari AA hingga D, AA merupakan peringkat tertinggi dan D adalah peringkat terendah, peringkat negara mengindikasikan kemungkinan terjadinya kredit macet perusahaan di negara tersebut, yang menjadi faktor penting dalam keputusan bisnis.
Euler Hermes merupakan anak perusahaan dari Allianz, terdaftar di Euronext Paris (ELE.PA) dan memperoleh peringkat AA-oleh Standard & Poor dan Dagong. Perusahaan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar 2,5 miliar euro pada 2013 dan mengasuransikan transaksi usaha global sebesar 789 miliar euro pada akhir tahun 2013.
(gpr)