Sepekan, Harga Cabai di Blitar Melonjak Puluhan Ribu

BLITAR - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota dan Kabupaten Blitar mengalami peningkatan tidak normal. Sekilo cabai rawit yang sebelumnya bRp20 ribu, dalam sepekan melonjak menjadi Rp35 ribu.

Meningkatnya harga cabe rata rata Rp4.000-Rp5.000 per hari. Kenaikan tersebut merupakan imbas rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

"Peningkatan pesat terjadi sepekan ini. Setiap hari naik Rp4.000-Rp5.000. Ini hal yang tidak normal," tutur Ny Merry, salah seorang pedagang sembako Pasar Legi, Kota Blitar, Kamis (6/11/2014).

Untuk cabai besar yang sebelumnya Rp23 ribu per kilogram, kini berganti harga Rp40 ribu. "Selain isu BBM, mungkin ini disebabkan tidak banyak petani yang panen cabai," jelas Merry.

Selain jenis cabai, kenaikan harga juga terjadi pada beras. Beras biasa yang sebelumnya sekilo Rp7.400 menjadi Rp7.700. Sedangkan beras kualitas super yang sebelumnya Rp8.000 menjadi Rp8.200. Sedangkan telor ayam yang sebelumnya Rp13 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu.

"Sedangkan untuk minyak goreng curah, dari Rp9.900 menjadi Rp10.000. Gula merah yang sebelumnya Rp11 ribu menjadi Rp12 ribu," jelas Sujiati pedagang sembako lainnya.

Selain pasar legi Kota Blitar, kenaikan tidak wajar harga sembako juga terjadi di pasar tradisional Srengat, Kabupaten Blitar. Harga daging ayam potong Rp24.000 per kilogram, daging sapi Rp96.000 per kilo dan bawang merah dan putih yang tetap stabil.

"Harga bawang merah dan putih stabil di kisaran angka Rp10 ribu per kilogram," tutur Khusnul Khotimah pedagang Srengat.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kabupaten Blitar Wasis Kunto Atmojo meminta dinas terkait untuk segera mengambil langkah pencegahan agar harga sembako tidak semakin membumbung tinggi.

"Tekhnisnya seperti apa, entah operasi pasar atau sejenisnya, harus segera dilakukan dinas terkait," ujarnya singkat.