Pasokan Dikurangi, BBM Langka di Luwu Raya
Sabtu, 08 November 2014 - 13:50 WIB
Pasokan Dikurangi, BBM Langka di Luwu Raya
A
A
A
PELAPO - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium terjadi di Luwu Raya akibat pengurangan kuota yang dilakukan Depo Pertamina Karang-Karangan ke seluruh SPBU. Selain itu, keterlambatan penyaluran juga menambah kondisi lebih menyulitkan aktivitas warga.
Seluruh SPBU kini dalam kedaan kosong melompong, pihak SPBU tidak bisa melayani penjualan premium ke pada para pengguna kendaraan karena stok BBM di SPBU sudah habis.
Kondisi ini sudah berlangsung selama dua hari terhitung sejak kemarin. Di SPBU Pelopa Kabupaten Luwu misalnya, sampai siang ini belum bisa melakukan penjualan bensin kepada warga akibat belum mendapat pasokan dari Pertamina.
Warga tidak mau mengantre di SPBU lantaran tidak ada kejelasan dari pihak SPBU kapan mobil tangki BBM tiba untuk mengisi di tangki timbun yang ada di SPBU.
Menurut Manan, pemilik SPBU Belopa, saat ini kuota premium di SPBU tinggal 8,8 ribu kilo liter, padahal sebelumnya kuota yang diberikan sejumlah 16.000 kilo liter.
"Jumlah 8,8 ribu kilo liter tersebut sudah pasti tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga di Kota Belopa," ujar Manan, Minggu (8/11/2014).
Kondisi seperti ini juga terjadi di Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur. Untuk beraktivitas warga kini terpaksa membeli bensin eceran yang dijual Rp10.000 per botol.
Seluruh SPBU kini dalam kedaan kosong melompong, pihak SPBU tidak bisa melayani penjualan premium ke pada para pengguna kendaraan karena stok BBM di SPBU sudah habis.
Kondisi ini sudah berlangsung selama dua hari terhitung sejak kemarin. Di SPBU Pelopa Kabupaten Luwu misalnya, sampai siang ini belum bisa melakukan penjualan bensin kepada warga akibat belum mendapat pasokan dari Pertamina.
Warga tidak mau mengantre di SPBU lantaran tidak ada kejelasan dari pihak SPBU kapan mobil tangki BBM tiba untuk mengisi di tangki timbun yang ada di SPBU.
Menurut Manan, pemilik SPBU Belopa, saat ini kuota premium di SPBU tinggal 8,8 ribu kilo liter, padahal sebelumnya kuota yang diberikan sejumlah 16.000 kilo liter.
"Jumlah 8,8 ribu kilo liter tersebut sudah pasti tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga di Kota Belopa," ujar Manan, Minggu (8/11/2014).
Kondisi seperti ini juga terjadi di Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur. Untuk beraktivitas warga kini terpaksa membeli bensin eceran yang dijual Rp10.000 per botol.
(gpr)
