Intan Baruprana Dapat Pinjaman IDB Group Rp120 M
Intan Baruprana Dapat Pinjaman IDB Group Rp120 M
A
A
A
JAKARTA - PT Intan Baruprana Finance (IBF) memperoleh pinjaman pembiayaan murabahah dari Islamic Development Bank (IDB) Group sebesar USD10 juta atau setara Rp120 miliar.
Pinjaman tersebut diberikan melalui The Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD). Tenor pendanaan murabahah ini selama 4 tahun.
Presiden Direktur IBF Jap Hartono mengatakan, fasilitas pendanaan dari ICD akan memperkaya sumber pendanaan bagi perseroan. Fasilitas pendanaan tersebut juga akan meningkatkan daya saing perseroan dalam pembiayaan mata uang dolar Amerika Serikat (USD) ke nasabah.
"Ini merupakan fasilitas pendanaan yang sangat kompetitif, yang akan membantu perseroan dalam memberikan solusi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan pendanaan investasi maupun modal kerja nasabah," kata Jap dalam penandatanganan perjanjian pembiayaan antara IBF dan ICD di Ground Level UOB Plaza, ANZ Square, Senin (10/11/2014).
Saat ini, perseroan fokus untuk memberikan fleet financing barang modal yang dibutuhkan di sektor infrastruktur, konstruksi, transportasi, pertambangan, pertanian dan perkebunan, kendaraan komersial, pelayaran dan minyak maupun gas bumi.
"Ini adalah pinjaman luar negeri pertama yang diterima IBF, transaksi ini membuktikan bahwa IBF dapat secara berkesinambungan membawa perusahaan pembiayaan syariah Indonesia ke kancah internasional," pungkasnya.
Pinjaman tersebut diberikan melalui The Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD). Tenor pendanaan murabahah ini selama 4 tahun.
Presiden Direktur IBF Jap Hartono mengatakan, fasilitas pendanaan dari ICD akan memperkaya sumber pendanaan bagi perseroan. Fasilitas pendanaan tersebut juga akan meningkatkan daya saing perseroan dalam pembiayaan mata uang dolar Amerika Serikat (USD) ke nasabah.
"Ini merupakan fasilitas pendanaan yang sangat kompetitif, yang akan membantu perseroan dalam memberikan solusi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan pendanaan investasi maupun modal kerja nasabah," kata Jap dalam penandatanganan perjanjian pembiayaan antara IBF dan ICD di Ground Level UOB Plaza, ANZ Square, Senin (10/11/2014).
Saat ini, perseroan fokus untuk memberikan fleet financing barang modal yang dibutuhkan di sektor infrastruktur, konstruksi, transportasi, pertambangan, pertanian dan perkebunan, kendaraan komersial, pelayaran dan minyak maupun gas bumi.
"Ini adalah pinjaman luar negeri pertama yang diterima IBF, transaksi ini membuktikan bahwa IBF dapat secara berkesinambungan membawa perusahaan pembiayaan syariah Indonesia ke kancah internasional," pungkasnya.
(rna)
Explore More