Bursa Global Positif, IHSG Berpeluang Rebound
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan memiliki peluang melanjutkan pelemahan, namun positifnya bursa global diharapkan mendorong IHSG untuk balik arah menguat (rebound).
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola three black crows dekati lower bollinger band (LBB). MACD bergerak turun dengan histogram positif yang menurun. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung turun.
"Meski kami melihat masih adanya peluang pelemahan lanjutan, namun kami juga berharap laju bursa saham global dapat memberikan peluang rebound bagi IHSG," katanya Selasa (10/11/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan berada pada rentang support 4.968-4.975 dan resisten 5.000-5.048. Sehari sebelumnya laju IHSG sempat melampaui target resisten 5.019-5.025 dan juga berada di bawah target support 5.019-5.025.
"Meski sejumlah bursa saham regional memberikan imbas positif, namun tampaknya tidak banyak berpengaruh pada laju IHSG, sehingga membuat IHSG berada di zona pelemahan," ujarnya.
Laju IHSG kemarin cenderung tertekan. Kenaikan pada laju bursa saham AS dan Eropa tampaknya tidak banyak pengaruh pada Laju IHSG yang masih melanjutkan pelemahannya di awal pekan.
Belum adanya sentimen penggerak yang dinilai positif membuat pelaku pasar masih melakukan aksi jualnya. Pun dengan adanya laju bursa saham Asia yang menghijau, laju rupiah yang terapresiasi, serta dibarengi dengan nett buy asing juga belum mampu mempertahankan kenaikan IHSG yang sempat tercapai di awal sesi.
Adapun asing melakukan nett buy dari nett sell Rp183,75 miliar menjadi nett buy Rp176,9 miliar. Pelaku pasar tampaknya mengantisipasi sidang RDG BI yang dikhawatirkan akan menaikkan BI rate untuk mengantisipasi kenaikan inflasi pasca dinaikkannya harga bahan bakar bersubsidi (BBM).
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola three black crows dekati lower bollinger band (LBB). MACD bergerak turun dengan histogram positif yang menurun. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung turun.
"Meski kami melihat masih adanya peluang pelemahan lanjutan, namun kami juga berharap laju bursa saham global dapat memberikan peluang rebound bagi IHSG," katanya Selasa (10/11/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan berada pada rentang support 4.968-4.975 dan resisten 5.000-5.048. Sehari sebelumnya laju IHSG sempat melampaui target resisten 5.019-5.025 dan juga berada di bawah target support 5.019-5.025.
"Meski sejumlah bursa saham regional memberikan imbas positif, namun tampaknya tidak banyak berpengaruh pada laju IHSG, sehingga membuat IHSG berada di zona pelemahan," ujarnya.
Laju IHSG kemarin cenderung tertekan. Kenaikan pada laju bursa saham AS dan Eropa tampaknya tidak banyak pengaruh pada Laju IHSG yang masih melanjutkan pelemahannya di awal pekan.
Belum adanya sentimen penggerak yang dinilai positif membuat pelaku pasar masih melakukan aksi jualnya. Pun dengan adanya laju bursa saham Asia yang menghijau, laju rupiah yang terapresiasi, serta dibarengi dengan nett buy asing juga belum mampu mempertahankan kenaikan IHSG yang sempat tercapai di awal sesi.
Adapun asing melakukan nett buy dari nett sell Rp183,75 miliar menjadi nett buy Rp176,9 miliar. Pelaku pasar tampaknya mengantisipasi sidang RDG BI yang dikhawatirkan akan menaikkan BI rate untuk mengantisipasi kenaikan inflasi pasca dinaikkannya harga bahan bakar bersubsidi (BBM).
(rna)