OJK: Perkembangan Industri Jasa Keuangan Normal

Jum'at, 14 November 2014 - 14:48 WIB
OJK: Perkembangan Industri Jasa Keuangan Normal
OJK: Perkembangan Industri Jasa Keuangan Normal
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perkembangan di industri jasa keuangan hingga awal November secara umum berada dalam kondisi normal.

Demikian hasil kesimpulan Rapat Bulanan Dewan Komisioner OJK yang digelar rutin pada pekan kedua setiap bulan untuk mengevaluasi perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan.

OJK melihat pemulihan ekonomi pada negara maju tetap berlanjut meskipun relatif belum solid dan merata. Efek rambatan dari normalisasi kebijakan AS terhadap negara-negara berkembang (emerging market) serta perlambatan ekonomi negara-negara berkembang perlu dicermati.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB OJK Lucky F.A. Hadibrata mengatakan, perbaikan ekonomi AS semakin solid, sehingga The Fed pada akhir Oktober 2014 telah memutuskan penghentian program pelonggaran kuantitatif.

"Keputusan The Fed tersebut tidak menimbulkan gejolak pasar keuangan emerging market karena sudah diperkirakan sebelumnya," kata Lucky di Jakarta, Jumat (14/11/2014).

Sementara itu, perekonomian China pada kuartal III tumbuh sebesar 7,3%, level terendah sejak 2009. Sedangkan di Eropa, pemulihan ekonomi masih menghadapi tantangan dan kehilangan momentum pertumbuhan, sehingga masih memerlukan dukungan stimulus.

Kemudian Jepang juga berpotensi melemah pertumbuhan ekonominya sebagai pengaruh kebijakan penerapan kenaikan pajak penjualan pada April 2014.

Untuk perekonomian domestik, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III sebesar 5,01% (yoy) karena pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang melambat, sedangkan pertumbuhan belanja meningkat.

Menurut dia,‎ pertumbuhan ekonomi yang moderat itu mempengaruhi kredit perbankan per September yang tumbuh sebesar 13,16% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan Agustus sebesar 14,05% (yoy).

Namun, kualitas kredit perbankan September 2014 cukup baik tercermin dari rasio NPL gross sebesar 2,16% dan rasio NPL net 1,19%. Rasio NPL gross mengalami penurunan dari bulan sebelumnya (Agustus 2,19%), sementara rasio NPL net mengalami peningkatan (Agustus 1,17%).

Rasio kredit kualitas rendah terhadap total kredit September 2014 sebesar 7,52%, menurun dibandingkan bulan sebelumnya 7,57%. Sementara rasio kredit kepada debitur inti September 2014 relatif stabil pada level 24,11%.

OJK mencatat pertumbuhan aset dan DPK perbankan kembali meningkat pada Agustus dan September.

"Pertumbuhan aset dan DPK per September masing-masing sebesar 14,39% dan 13,32% yoy (Agustus 13,92% dan 12,08% yoy)," kata dia.

Sementara itu, ‎kondisi perbankan, permodalan dan intermediasi perbankan menunjukkan perkembangan positif, kinerja rentabilitas dan efisiensi perbankan tergolong baik, tercermin dari permodalan yang masih tergolong tinggi, CAR pada level 19,50% dan didominasi komponen modal inti (Tier 1).

Sementara rentabilitas relatif stabil tercermin dari ROA dan NIM yang relatif stabil per September 2014 masing-masing sebesar 2,91% dan 4,21%, efisiensi relatif stabil tercermin dari BOPO yang relatif tidak berubah 76,14%.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5301 seconds (0.1#10.140)