Kereta Api Jakarta-Bandara Soetta Beroperasi Januari 2016

Jum'at, 14 November 2014 - 19:47 WIB
Kereta Api Jakarta-Bandara Soetta Beroperasi Januari 2016
Kereta Api Jakarta-Bandara Soetta Beroperasi Januari 2016
A A A
JAKARTA - Proyek pembangunan transportasi Kereta Api (KA) Jakarta-Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dipastikan akan beroperasi pada Januari 2016 mendatang. Sejauh ini, pengerjaan hanya tinggal memasang jalur ganda rel kereta sepanjang 175 meter di antara kawasan Batu Ceper-Bandara Soetta.

Direktur Utama PT Railink selaku pihak yang menangani pembangunan Kereta Api Jakarta-Bandara Soetta, M Fadillah mengatakan, proyek pembangunan transportasi Kereta Api Jakarta-Bandara Soetta sedikitnya menghabiskan biaya Rp2,7 triliun yang digunakan untuk pembangunan dua stasiun yakni Stasiun Sudirman dan Stasiun Bandara dan pembangunan jalur ganda kereta sepanjang 12,3 kilometer dari Batu Ceper, hingga Bandara Soetta, Tangerang beserta dengan pembelian lokomotif dan gerbongnya.

Menurut Fadillah, pengerjaan jalur ganda tersebut, saat ini hanya tinggal menunggu pembebasan lahan sepanjang 175 meter di kawasan pemukiman antara Batu Ceper-Bandara. Sementara semua perencanaan penggunaan uang tersebut sudah dibelanjakan.

"Rel kereta dan perangkatnya sudah siap, tinggal pasang. Hanya tinggal menunggu pembebasan lahan sepanjang 175 meter saja dan saat ini sedang tahap negosiasi," kata Fadillah saat dihubungi, Jumat (14/11/2014).

Fadillah enggan menyebutkan lokasi 175 meter tersebut dengan alasan agar warga yang terkena pembebasan lahan tersebut tidak menaikan harga kembali setelah adanya pemberitaan.

Fadillah menjelaskan, perjalanan kereta api Jakarta-Bandara Soetta sepanjang 38 kilometer itu akan dimulai dari Stasiun Manggarai-Sudirman-Tanah Abang-Duri-Tangerang-Batu Ceper hingga stasiun dalam lingkungan bandara yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.

Dari stasiun-stasiun tersebut, hanya Stasiun Tanah Abang saja yang dilewati oleh rangkaian KRL Commuter Line. Sementara dari Batu Ceper hingga Bandara, KRL Commuter Line bebas melaju lantaran tidak adanya pembangunan stasiun sepanjang jalur rel ganda tersebut.

Pada tahap awal, kata Fadillah, pihaknya akan menurunkan 10 rangkain KRL Commuter Line dengan masing-masing rangkaian memiliki enam gerbong berkapasitas 272 kursi penumpang. "KRL Comutter Line nantinya akan beroperasi sejak pukul 04.00 hingga pukul 24.00 WIB," ungkapnya.

Terkait jadwal kedatangan KRL Commuter Line, lanjut Fadil, jadwal kedatangan akan disesuaikan dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat. Begitu juga dengan biaya tarif KRL yang saat ini masih dalam penghitungan.

"Sekitar 30 menit sekali mungkin kereta datang dan pergi. Kalau tarif pastinya di bawah tarif taksi," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan, jalur rel dari Tangeran-Duri yang digandakan untuk menunjang pembangunan Kereta Api Jakarta- Bandara Soetta sudah dioperasikan sejak Juni 2014.

Sayangnya, dalam pembangunan rel ganda tersebut tidak dibarengi dengan pembuatan palang pintu kereta dan pembatas antara rel dengan pemukiman padat penduduk sepanjang rel tersebut. Akibatnya, sejak jalur ganda dioperasikan, banyak warga yang tewas tersambar kereta.

Menanggapi hal tersebut, Humas Daop I PT KAI, Agus Komarudin mengatakan, jalur perlintasan kereta api Tangerang-Duri memang masih banyak yang tidak berpalang. Sedikitnya ada sekitar 10 dari 40 pintu perlintasan Kereta Api Tangerang-Duri yang tidak berpalang.

Ia mengakui, perlintasan kereta api yang tidak berpalang itu memang rawan dari kecelakaan. Ia pun berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat jalur yang tidak sebidang dengan perlintasan kereta api. Begitu juga dengan pemagaran pembatas antara perlintasan kereta api dengan pemukiman. Sebab, mayoritas pemukiman di perlintasan KA Tangerang-Duri banyak beraktivitas di perlintasan KA.

"Sebenarnya kami sudah membuat imbauan dan sosialisasi terkait pengaktifan jalur ganda mengingat banyak yang tidak berpalang dan banyak pemukiman. Namun kami berharap Pemprov DKI segera mengajukan surat ke Dirjen PT KAI untuk membuat jalur kereta tidak sebidang," jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5040 seconds (0.1#10.140)