BI Rate Naik, Pertumbuhan Ekonomi RI Melempem
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,75%, justru menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melempem.
Seperti diketahui, setelah 13 bulan BI Rate ditahan di angka 7,75%, kemarin Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan BI Rate naik ke level 7,75%. Sebagai respon dari kebijakan kenaikan harga BBM.
"Sebenarnya pikir BI tidak usah menaikkan karena menciutkan ekonomi kita kalau banyak naik," ucapnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Sofjan berharap, perbankan nasional tidak langsung serta merta merespon kenaikan BI Rate, dengan turut menaikkan suku bunganya.
"Saya harap kenaikan (BI rate) itu bank-bank, enggak usah ikutin dulu. Karena bank itu cuman basis point saja supaya yang dirasakan inflasi terlalu tinggi jadi di cut biar uang itu enggak lari," pungkasnya.
Seperti diketahui, setelah 13 bulan BI Rate ditahan di angka 7,75%, kemarin Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan BI Rate naik ke level 7,75%. Sebagai respon dari kebijakan kenaikan harga BBM.
"Sebenarnya pikir BI tidak usah menaikkan karena menciutkan ekonomi kita kalau banyak naik," ucapnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Sofjan berharap, perbankan nasional tidak langsung serta merta merespon kenaikan BI Rate, dengan turut menaikkan suku bunganya.
"Saya harap kenaikan (BI rate) itu bank-bank, enggak usah ikutin dulu. Karena bank itu cuman basis point saja supaya yang dirasakan inflasi terlalu tinggi jadi di cut biar uang itu enggak lari," pungkasnya.
(izz)