Anggaran CSR SKK Migas 30% untuk Pendidikan
A
A
A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, anggaran program corporate social responsibility (CSR) SKK Migas terus bertambah.
Namun, anggaran untuk pendidikan hanya digelontorkan sebesar 30% saja, selebihnya atau sekitar 70% untuk kegiatan ekonomi.
Hal ini dikarenakan, APBN porsi terbesar telah digelontorkan untuk pendidikan. Maka, anggaran CSR untuk pendidikan persentasenya hanya 30%.
"Saat ini anggaran CSR yang digelontorkan untuk SKK Migas Rp276 miliar," kata Hubungan Kelembagaan dan CSR SKK Migas Nyimas Rikani saat workshop CSR di dunia Pendidikan bersama Koran Sindo di Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Di tempat yang sama, Vice President Public and Government Mobil Cepu Limited Exxon Mobil Erwin Maryanto mengatakan, pihaknya telah melaksanakan program CSR yang dimanat dalam UU Migas.
Selama ini program yang dilasakanakan adalah pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi.
"Kami ingin menjadi mitra strategis, kami ingin memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," katanya.
Dari berbagai macam program yang ada, Erwin menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci utama kemajuan bangsa. Exxon terus mendukung demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
"Kami percaya pendidikan paling penting. Exxon terus berkomitmen mendorong pendidikan yang lebih baik seperti perbaikan kualitas guru. Guru adalah kunci pendidikan, tanpa guru berkualitas kita tidak menghasilkan pendidikan yang baik," pungkasnya.
(Baca: SKK Migas dan KKKS Tingkatkan Program CSR Pendidikan)
Namun, anggaran untuk pendidikan hanya digelontorkan sebesar 30% saja, selebihnya atau sekitar 70% untuk kegiatan ekonomi.
Hal ini dikarenakan, APBN porsi terbesar telah digelontorkan untuk pendidikan. Maka, anggaran CSR untuk pendidikan persentasenya hanya 30%.
"Saat ini anggaran CSR yang digelontorkan untuk SKK Migas Rp276 miliar," kata Hubungan Kelembagaan dan CSR SKK Migas Nyimas Rikani saat workshop CSR di dunia Pendidikan bersama Koran Sindo di Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Di tempat yang sama, Vice President Public and Government Mobil Cepu Limited Exxon Mobil Erwin Maryanto mengatakan, pihaknya telah melaksanakan program CSR yang dimanat dalam UU Migas.
Selama ini program yang dilasakanakan adalah pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi.
"Kami ingin menjadi mitra strategis, kami ingin memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," katanya.
Dari berbagai macam program yang ada, Erwin menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci utama kemajuan bangsa. Exxon terus mendukung demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
"Kami percaya pendidikan paling penting. Exxon terus berkomitmen mendorong pendidikan yang lebih baik seperti perbaikan kualitas guru. Guru adalah kunci pendidikan, tanpa guru berkualitas kita tidak menghasilkan pendidikan yang baik," pungkasnya.
(Baca: SKK Migas dan KKKS Tingkatkan Program CSR Pendidikan)
(izz)