Menkeu: Obligasi Pilar Penting Pembangunan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pasar surat utang (obligasi) menjadi pilar penting pendanaan pembangunan ekonomi di Indonesia.
"Pasar surat utang adalah satu pilar yang penting dalam pembangunan ekonomi kita. Bersama pasar modal, surat utang menjadi sumber pendanaan untuk pihak pemerintah maupun swasta," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (21/11/2014).
Dia memaparkan sebagai, komponen penting pertumbuhan ekonomi, obligasi menjadi sumber pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Surat utang menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam APBN. Pada akhir tahun 2009, pendapatan dari sektor tersebut sebesar Rp581,7 triliun. Jumlahnya semakin meningkat tiap tahun dan pada bulan Juni 2014 menjadi Rp1.220 triliun," jelasnya.
Dia menuturkan, dengan peluncuran indeks acuan obligasi bernama INDObex oleh Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyediakan referensi, informasi, dan meningkatkan kredibilitas pasar obligasi di Tanah Air.
"Pasar surat utang diharapkan akan semakin dalam, luas, dan likuid. Besar harapan INDObex makin bagus untuk investor agar pasar keuangan aktif agar pertumbuhan ekonomi semakin tinggi," pungkasnya.
(Baca: IBPA, OJK, dan BEI Luncurkan Indeks Acuan Obligasi)
"Pasar surat utang adalah satu pilar yang penting dalam pembangunan ekonomi kita. Bersama pasar modal, surat utang menjadi sumber pendanaan untuk pihak pemerintah maupun swasta," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (21/11/2014).
Dia memaparkan sebagai, komponen penting pertumbuhan ekonomi, obligasi menjadi sumber pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Surat utang menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam APBN. Pada akhir tahun 2009, pendapatan dari sektor tersebut sebesar Rp581,7 triliun. Jumlahnya semakin meningkat tiap tahun dan pada bulan Juni 2014 menjadi Rp1.220 triliun," jelasnya.
Dia menuturkan, dengan peluncuran indeks acuan obligasi bernama INDObex oleh Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyediakan referensi, informasi, dan meningkatkan kredibilitas pasar obligasi di Tanah Air.
"Pasar surat utang diharapkan akan semakin dalam, luas, dan likuid. Besar harapan INDObex makin bagus untuk investor agar pasar keuangan aktif agar pertumbuhan ekonomi semakin tinggi," pungkasnya.
(Baca: IBPA, OJK, dan BEI Luncurkan Indeks Acuan Obligasi)
(rna)