Mayoritas Pabrik Gula Perlu Direvitalisasi

Selasa, 02 Desember 2014 - 18:16 WIB
Mayoritas Pabrik Gula Perlu Direvitalisasi
Mayoritas Pabrik Gula Perlu Direvitalisasi
A A A
SURABAYA - Mayoritas pabrik gula (PG) di Indonesia saat ini sudah berusia ratusan tahun dan menggunakan teknologi lama yang tidak efisien sehingga perlu revitaslisasi.

Bahkan, hampir semua PG belum mampu melakukan diversifikasi bisnis non-gula. Untuk itu, perlu dilakukan revitalisasi.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku bahwa revitalisasi membutuhkan investasi. Namun, tidak menjadi persoalan jika tujuan investasinya jelas.

"Seperti PTPN X yang berani berinvestasi di pabrik bioetanol, tentu ada perhitungan investasi yang dibutuhkan dan lama pengembaliannya. Hal itu sangat bagus dan bisa dilakukan untuk pabrik gula lainnya," ungkap dia di Surabaya, Selasa (2/12/2014).

Rini mengapresiasi produk bioetanol PTPN X yang merambah pasar ekspor ke beberapa negara. Di sisi lain, ternyata produk bioetanol fuel grade tersebut justru minim penjualan di dalam negeri.

Untuk itu, dirinya akan bertemu dengan direksi PT Pertamina agar industri bioetanol di dalam negeri lebih bergairah dan bisa memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.

"Energi terbarukan dari tebu ini harus didukung," ucapnya.

Sementara, Dirut PT PTPN X Subiyono mengatakan, untuk menciptakan pabrik gula yang siap menghadapi tantangan, pihaknya sudah melakukan persiapan dan perubahan sejak 2008.

Total investasi mencapai Rp2,7 triliun, pabrik gulanya memiliki kelebihan dibandingkan pabrik-pabrik lain.

"Kami sadar teknologi bertekanan rendah tidak akan bisa efisien. Kami memutuskan untuk melakukan revitalisasi dan mengubah teknologi yang ada ke teknologi bertekanan tinggi," katanya.

Dengan revitalisasi tersebut, selain lebih efisien, PTPN X juga mempunyai potensi untuk mengembangkan diversifikasi bisnis, seperti biethanol dan co-generation untuk memproduksi listrik.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4978 seconds (0.1#10.140)