Pemerintah AkanTinjau Ulang Harga BBM Subsidi

Rabu, 03 Desember 2014 - 10:25 WIB
Pemerintah AkanTinjau Ulang Harga BBM Subsidi
Pemerintah AkanTinjau Ulang Harga BBM Subsidi
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan meninjau kembali harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seiring terus turunnya harga minyak dunia. Selain itu, pemerintah juga akan mengkaji mekanisme subsidi untuk memperoleh mekanisme yang lebih efektif.

“Prinsipnya harga subsidi tidak boleh melampaui harga keekonomian, jadi sudah pasti kalau kecenderungannya turun akan ada peninjauan seluruh kebijakan subsidi,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Jakarta kemarin. Menurutnya, hari iniKementerian ESDM dan Kementerian Keuangan akan membahas kembali mekanisme kebijakan subsidi BBM. Salah satu mekanisme yang dikaji adalah subsidi tetap.

Direktur Keuangan Negara dan Analisis Moneter Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sidqy Suyitno mengatakan, apabila tahun depan diterapkan konsep subsidi tetap untuk harga bahan BBM maka Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015 bisa dihemat Rp178,3 triliun, dengan asumsi subsidi Rp1.000 per liter dan harga minyak dunia USD90 per barel.

Lebih lanjut Sidqy menuturkan bahwa subsidi tetap ini baik untuk diterapkan karena anggaran pemerintah menjadi lebih tertata dengan baik. Terlebih ketika situasi harga minyak dunia naik di atas asumsi APBN. Subsidi tetap, lanjutnya, tidak banyak melanggar aturan yang tertera dalam undang-undang migas karena harga jual BBM di masyarakat tetap disubsidi oleh pemerintah.

Selain itu, subsidi tetap nantinya akan diatur pelaksanaannya dengan melakukan evaluasi harga setiap kuartal. “Ini jelas lebih bagus untuk anggaran pemerintah,” tegasnya.

Sidqy menuturkan, dengan penghematan yang mencapai Rp178,3 triliun tersebut, pada 2015 anggaran negara bisa memenuhi anggaran infrastruktur listrik yang membutuhkan dana Rp90 triliun, untuk konversi BBM ke gas dengan kebutuhan Rp6 triliun, dan untuk pembangunan infrastruktur maritim yang membutuhkan dana Rp62,5 triliun pada 2015.

Nanang wijayanto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7773 seconds (0.1#10.140)