Sertifikasi EBA Kelas A Danareksa Raih Peringkat AAA
A
A
A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAAA untuk Sertifkasi EBA Kelas A, yang diterbitkan KIK EBA Danareksa BTN05-KPR BTN (DBTN05) senilai Rp1,37 triliun.
Sertifikasi EBA tersebut berasal dari kumpulan aset yang disekuritiasi senilai Rp1,5 triliun, dengan tanggal cut off pada 13 Oktober 2014.
Analis Pefindo Hendro Utamo mengatakan, peringkat itu mencerminkan profil aset yang sangat baik, dan profil yang kuat dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) selaku penyedia jasa.
"Selain itu, adanya credit enhancement dalam bentuk EBA Kelas B dan cadanagan likuiditas dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMFP)," kata dia dalam rilisnya, Rabu (3/12/2014).
Kendati demikian, peringkat itu dibatasi oleh potensi arus kas yang lebih lemah dengan adanya porsi EBA Kelas A, yang berdurasi lebih panjang. Sekadar informasi, KIK tersebut dibentuk oleh PT Danareksa Investment Managemen (DIM) sebagai manajer investasi dan Bank mandiri sebagai bank kustodian, yang kemudian menerbitkan EBA.
Pada waktu yang sama, Pefindo menegaskan peringkat idA+ kepada PT Bukopin Tbk (BBKP), dengan prospek stabil. Sementara Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PIB) Subordinasi I Bank Bukopin tahun 2012 mendapat peringkat idA.
Analis Pefindo lainnya, Hotma Parulian Manalu mengatakan, peringkat yang diberikan Pefindo kepada bank yang fokus pada bisnis retail tersebut mencerminkan posisi bank yang kuat di industri perbankan.
"Selain itu, kemitraan bisnis strategis dengan beberapa BUMN dan permodalan yang kuat," kata dia.
Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset dan rentabilitas bank yang di bawah rata-rata.
Sertifikasi EBA tersebut berasal dari kumpulan aset yang disekuritiasi senilai Rp1,5 triliun, dengan tanggal cut off pada 13 Oktober 2014.
Analis Pefindo Hendro Utamo mengatakan, peringkat itu mencerminkan profil aset yang sangat baik, dan profil yang kuat dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) selaku penyedia jasa.
"Selain itu, adanya credit enhancement dalam bentuk EBA Kelas B dan cadanagan likuiditas dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMFP)," kata dia dalam rilisnya, Rabu (3/12/2014).
Kendati demikian, peringkat itu dibatasi oleh potensi arus kas yang lebih lemah dengan adanya porsi EBA Kelas A, yang berdurasi lebih panjang. Sekadar informasi, KIK tersebut dibentuk oleh PT Danareksa Investment Managemen (DIM) sebagai manajer investasi dan Bank mandiri sebagai bank kustodian, yang kemudian menerbitkan EBA.
Pada waktu yang sama, Pefindo menegaskan peringkat idA+ kepada PT Bukopin Tbk (BBKP), dengan prospek stabil. Sementara Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PIB) Subordinasi I Bank Bukopin tahun 2012 mendapat peringkat idA.
Analis Pefindo lainnya, Hotma Parulian Manalu mengatakan, peringkat yang diberikan Pefindo kepada bank yang fokus pada bisnis retail tersebut mencerminkan posisi bank yang kuat di industri perbankan.
"Selain itu, kemitraan bisnis strategis dengan beberapa BUMN dan permodalan yang kuat," kata dia.
Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset dan rentabilitas bank yang di bawah rata-rata.
(rna)