Susi Akan Upayakan Hentikan Impor Garam
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana untuk menghentikan impor garam dalam waktu dekat. Pasalnya, selama ada garam impor, produk garam lokal seolah sangat tenggelam di antara produk-produk garam impor yang mengakibatkan petani garam sengsara.
"Impor garam akan kita hentikan. Saya sudah bicara dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan," ujarnya di Gedung Cyber 2, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Dia juga mengatakan, selama ini KKP telah mengeluarkan banyak anggaran untuk memberikan pelatihan dan mendukung para petani garam lokal. Namun dengan kebijakan impor garam, upaya yang dilakukan kementerian ini seolah sia-sia.
"Kita keluarkan banyak uang untuk latih dan support petani, tapi tidak ada hasilnya karena kalah dengan impor mereka (negara asing)," lanjutnya.
Untuk memenuhi kebutuhan garam dengan kualitas bagus bagi industri, Susi akan melatih produsen garam lokal agar menghasilkan garam dengan kualitas terbaik.
"Kita akan buat garam yang bisa dipakai industri dan kualitas nomor satu. Kita sudah harus berubah menjadi subjek, bukan lagi objek. Kita tidak mau menjadi pasar, itu tantangan besar. Tahun depan kita berusaha akan mengurangi impor garam 25% dan dalam 3 tahun kita sudah bisa swasembada garam, Insya Allah," tandasnya.
(Baca: Susi Tak Takut Dianggap Rusak Hubungan Bilateral RI)
"Impor garam akan kita hentikan. Saya sudah bicara dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan," ujarnya di Gedung Cyber 2, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Dia juga mengatakan, selama ini KKP telah mengeluarkan banyak anggaran untuk memberikan pelatihan dan mendukung para petani garam lokal. Namun dengan kebijakan impor garam, upaya yang dilakukan kementerian ini seolah sia-sia.
"Kita keluarkan banyak uang untuk latih dan support petani, tapi tidak ada hasilnya karena kalah dengan impor mereka (negara asing)," lanjutnya.
Untuk memenuhi kebutuhan garam dengan kualitas bagus bagi industri, Susi akan melatih produsen garam lokal agar menghasilkan garam dengan kualitas terbaik.
"Kita akan buat garam yang bisa dipakai industri dan kualitas nomor satu. Kita sudah harus berubah menjadi subjek, bukan lagi objek. Kita tidak mau menjadi pasar, itu tantangan besar. Tahun depan kita berusaha akan mengurangi impor garam 25% dan dalam 3 tahun kita sudah bisa swasembada garam, Insya Allah," tandasnya.
(Baca: Susi Tak Takut Dianggap Rusak Hubungan Bilateral RI)
(gpr)