UMKM Yogyakarta Rasakan Manfaat Workshop Oneintwenty
A
A
A
YOGYAKARTA - Acara workshop Oneintwenty Movement di FE Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, hari ini, disambut antusias ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta mahasiswa di Kota Gudeg.
Salah satunya Abiyoga Kristanto, yang menggeluti usaha bidang garmen atau fashion sejak satu tahun yang lalu. Dia menilai, acara workshop ini sangat positif dan sangat bermanfaat membantu para pelaku UMKM.
"Teman saya pernah mengikuti acara ini sangat positif. Makanya saya juga ingin sekali mengikuti workshop Oneintwenty, karena akan banyak mendapatkan ilmu. Salah satunya soal marketing," ujarnya di FE UII Yogyakarta, Sabtu (6/12/2014).
Dia menceritakan, sebelum memutuskan untuk membuka usaha sendiri, dirinya pernah bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta. Namun, hanya bertahan satu tahun dan langsung mendirikan UKM bidang garmen.
Namun, pada saat menjadi karyawan di perusahaan tersebut, Abiyoga sudah menyiapkan planning secara matang untuk membuka usaha sendiri, dan garmen lah yang menjadi pilihannya.
"Jadi, ketika keluar dari perusahaan itu saya langsung usaha di bidang garmen dengan merek Jons Denim, saya produksi sendiri. Saat ini masih kecil, saya masih menjualnya melalui online dan dari teman ke teman," katanya.
Meski demikian, hasil produksinya ini sudah mampu menembus pasar ke beberapa daerah, salah satunya ke Jambi. Dia meyakini bahwa industri garmen atau fashion tidak akan pernah mati. Namun, harus dapat menyiasatinya dengan mengikuti trend dan sesuai perkembangan zaman.
Abiyoga mengungkapkan, omzet yang diperolehnya saat ini memang masih kecil yakni sekitar Rp4 jutaan per bulan. Namun, di meyakini bahwa usahanya akan berkembang pesat.
"Saya ingin menembus toko-toko retail, seperti Matahari dan lainnya. Omzet saya memang masih kecil karena banyak untuk biaya promosi, makanya dengan adanya acara workshop ini, saya yakin akan banyak manfaat yang saya dapatkan," ujarnya.
Pria lulusan UII Yogyakarta ini menegaskan, jika ingin menjadi pengusaha harus diawali dengan niat dan jangan takut akan rugi.
"Saran saya jika memulai usaha, perlu yang kecil-kecil dulu, baru dalam perjalanannya kita akan mendapatkan banyak pelajaran seperti dalam mengikuti workshop ini," terangnya.
Bahkan, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Abiyoga tidak khawatir. Karena itu harus terus meningkatkan kualitas. "Kalau produk kita bagus, kita enggak perlu khawatir," tandasnya.
Salah satunya Abiyoga Kristanto, yang menggeluti usaha bidang garmen atau fashion sejak satu tahun yang lalu. Dia menilai, acara workshop ini sangat positif dan sangat bermanfaat membantu para pelaku UMKM.
"Teman saya pernah mengikuti acara ini sangat positif. Makanya saya juga ingin sekali mengikuti workshop Oneintwenty, karena akan banyak mendapatkan ilmu. Salah satunya soal marketing," ujarnya di FE UII Yogyakarta, Sabtu (6/12/2014).
Dia menceritakan, sebelum memutuskan untuk membuka usaha sendiri, dirinya pernah bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta. Namun, hanya bertahan satu tahun dan langsung mendirikan UKM bidang garmen.
Namun, pada saat menjadi karyawan di perusahaan tersebut, Abiyoga sudah menyiapkan planning secara matang untuk membuka usaha sendiri, dan garmen lah yang menjadi pilihannya.
"Jadi, ketika keluar dari perusahaan itu saya langsung usaha di bidang garmen dengan merek Jons Denim, saya produksi sendiri. Saat ini masih kecil, saya masih menjualnya melalui online dan dari teman ke teman," katanya.
Meski demikian, hasil produksinya ini sudah mampu menembus pasar ke beberapa daerah, salah satunya ke Jambi. Dia meyakini bahwa industri garmen atau fashion tidak akan pernah mati. Namun, harus dapat menyiasatinya dengan mengikuti trend dan sesuai perkembangan zaman.
Abiyoga mengungkapkan, omzet yang diperolehnya saat ini memang masih kecil yakni sekitar Rp4 jutaan per bulan. Namun, di meyakini bahwa usahanya akan berkembang pesat.
"Saya ingin menembus toko-toko retail, seperti Matahari dan lainnya. Omzet saya memang masih kecil karena banyak untuk biaya promosi, makanya dengan adanya acara workshop ini, saya yakin akan banyak manfaat yang saya dapatkan," ujarnya.
Pria lulusan UII Yogyakarta ini menegaskan, jika ingin menjadi pengusaha harus diawali dengan niat dan jangan takut akan rugi.
"Saran saya jika memulai usaha, perlu yang kecil-kecil dulu, baru dalam perjalanannya kita akan mendapatkan banyak pelajaran seperti dalam mengikuti workshop ini," terangnya.
Bahkan, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Abiyoga tidak khawatir. Karena itu harus terus meningkatkan kualitas. "Kalau produk kita bagus, kita enggak perlu khawatir," tandasnya.
(dmd)