Larangan Rapat PNS Tak Pengaruhi Hotel Artotel Indonesia

Minggu, 07 Desember 2014 - 19:57 WIB
Larangan Rapat PNS Tak...
Larangan Rapat PNS Tak Pengaruhi Hotel Artotel Indonesia
A A A
JAKARTA - Pelarangan rapat di hotel ternyata tidak membawa dampak signifikan bagi Artotel Indonesia yang berada di Jalan Sunda, Jakarta Pusat. Pasalnya, hotel dengan konsep modern itu memiliki segmentasi pasar tersendiri.

Pengelola tidak mengandalkan pemerintahan sebagai sasaran utama. "Marketnya bukan goverment tapi corporate. Jadi buat kami dampak pelarangan (rapat) tidak terlalu besar," kata Corporate PR Manager Hotel Artotel Indonesia, Heni Juniarti, Minggu (7/12/2014).

Dari corporate, pihaknya menargetkan sebesar 80%, dan 15% dari biro perjalanan. Sedangkan untuk segmentasi tamu, pihak pengelola menargetkan 70% orang asing dan 30% tamu lokal.

"Strategi market kami memang lebih tertuju pada corporate. Sehingga kami tidak merasakan dampak besar dari peraturan pemerintah soal larangan tersebut," tegasnya.

Selama setahun berdiri, kata dia, okupansi selalu bagus yang mencapai 90%. Setiap hari, kamar selalu terisi. Bahkan, untuk akhir tahun kamar di hotel ini sudah dipesan. "Kamar kami selalu penuh tiap hari. Kalau untuk akhir tahun kami juga akan menggelar acara di hotel," ungkapnya.

Artotel Indonesia berdiri di atas lahan 1 hektare dengan kapasitas 107 kamar dengan tujuh lantai. Tiap lantai dinamakan dengan seniman terkenal. Misalnya, lantai dasar adalah Darboot, lantai M yaitu Marcio Juwono yang merupakan seorang fotografer, lantai 3 adalah Zaki Arifin.

Lantai 4 yaitu Oki Reymonta, lantai 5 Wisnu Auri, lantai 6 Eddi Hara yang merupakan satu-satunya seniman Indonesia yang menetap di Swiss. Lantai 7 merupakan bar yang sengaja diletakkan di roof top dengan desain interior terbuka. Sehingga tamu bisa menikmati udara Jakarta dari ketinggian serta melihat pemandangan dari atas.

Yang menarik, pelayanan hotel ini sangat modern dan tidak kaku. Mulai dari pintu masuk, pengunjung sudah disambut oleh petugas yang ramah. Jangan heran bila melihat ada karyawan yang bertato di hotel ini karena pihak pengelola memang membolehkan karyawan berekspresi sesuai jiwa mereka.

Dari bagian luar bangunan saja sudah terlihat jika hotel ini memiliki konsep berbeda dengan kebanyakan hotel lainnya. "Konsep ini baru dan kami ingin menjadi trendsetter. Dengan konsep ini diharapkan tamu menjadi selalu ingat akan hotel kami dan kembali menginap di tempat ini," pungkas Heni.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1146 seconds (0.1#10.140)