Tingkatkan Produksi, Steel Pipe Beli Mesin Rp987 M
A
A
A
JAKARTA - PT Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) telah menandatangi kontrak dengan Milltech Co Ltd untuk pembelian mesin senilai USD80 juta atau setara Rp987 miliar (kurs Rp12.340).
Hal itu dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 80 juta ton/bulan pada 2016 dari kapasitas produksi saat ini.
Wakil Direktur Utama ESSP Spindo Tedja Sukmana Hudianto mengatakan, peningkatan kapasitas produksi tersebut karena potensi pasar yang masih sangat besar di bidang pembangunan infrastruktur serta minyak dan gas (migas) di Indonesia.
"Dengan begitu, kapasitas produksi yang saat ini sebesar 42.150 ton/bulan, secara bertahap terus ditingkatkan menjadi 47.050 ton/bulan pada 2015 dan pada 2016 menjadi 80.000 ton/bulan," kata dia dalam rilisnya, Kamis (11/12/2014).
Milltech Co Ltd adalah perusahaan pipa dari Korea yang merupakan terbesar di dunia dan telah melayani kebutuhan pasar di China, Eropa, Timor Tengah, dan Amerika.
Pada saat PT Spindo go public pada 2013, kapasitas produksi baru 26.500 ton/bulan. Kemudian setelah penawaran umum perdana, kapasitas produksi naik menjadi 34.450 ton/bulan.
"Sepanjang tahun 2014, kami telah melakukan beberapa aktivitas, seperti memperkuat jaringan distribusi dengan membeli beberapa bidang tanah yang akan digunakan untuk gudang di beberapa kota di Indonesia yaitu di Jakarta Barat, Bandung dan Samarinda," paparnya.
Selain itu, perusahaan juga telah menambah kapasitas mesin dengan menambah beberapa mesin baru, memodifikasi mesin yang dimiliki, sehingga lebih efisien dan lebih produktif.
Perseroan juga menambah pangsa pasar di segmen automotif, dengan memproduksi varian pipa yang dapat digunakan oleh kendaraan roda empat.
Untuk mengantisipasi permintaan pasar akan kebutuhan pipa struktur, pipa infrastruktur dan pipa migas, perseroan telah melengkapi ukuran pipa yang belum dimiliki, yaitu pipa lurus (pipa ERW) dengan diameter besar sampai ukuran 24 inch.
Saat ini, produksi PT Spindo sebagian besar sekitar 62% untuk konsumsi infrastruktur dan utility, 18% untuk migas, 13% automotif, dan 7% untuk konsumsi furniture.
Hal itu dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 80 juta ton/bulan pada 2016 dari kapasitas produksi saat ini.
Wakil Direktur Utama ESSP Spindo Tedja Sukmana Hudianto mengatakan, peningkatan kapasitas produksi tersebut karena potensi pasar yang masih sangat besar di bidang pembangunan infrastruktur serta minyak dan gas (migas) di Indonesia.
"Dengan begitu, kapasitas produksi yang saat ini sebesar 42.150 ton/bulan, secara bertahap terus ditingkatkan menjadi 47.050 ton/bulan pada 2015 dan pada 2016 menjadi 80.000 ton/bulan," kata dia dalam rilisnya, Kamis (11/12/2014).
Milltech Co Ltd adalah perusahaan pipa dari Korea yang merupakan terbesar di dunia dan telah melayani kebutuhan pasar di China, Eropa, Timor Tengah, dan Amerika.
Pada saat PT Spindo go public pada 2013, kapasitas produksi baru 26.500 ton/bulan. Kemudian setelah penawaran umum perdana, kapasitas produksi naik menjadi 34.450 ton/bulan.
"Sepanjang tahun 2014, kami telah melakukan beberapa aktivitas, seperti memperkuat jaringan distribusi dengan membeli beberapa bidang tanah yang akan digunakan untuk gudang di beberapa kota di Indonesia yaitu di Jakarta Barat, Bandung dan Samarinda," paparnya.
Selain itu, perusahaan juga telah menambah kapasitas mesin dengan menambah beberapa mesin baru, memodifikasi mesin yang dimiliki, sehingga lebih efisien dan lebih produktif.
Perseroan juga menambah pangsa pasar di segmen automotif, dengan memproduksi varian pipa yang dapat digunakan oleh kendaraan roda empat.
Untuk mengantisipasi permintaan pasar akan kebutuhan pipa struktur, pipa infrastruktur dan pipa migas, perseroan telah melengkapi ukuran pipa yang belum dimiliki, yaitu pipa lurus (pipa ERW) dengan diameter besar sampai ukuran 24 inch.
Saat ini, produksi PT Spindo sebagian besar sekitar 62% untuk konsumsi infrastruktur dan utility, 18% untuk migas, 13% automotif, dan 7% untuk konsumsi furniture.
(rna)