Steel Pipe Bangun Pabrik di Gresik Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - PT Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) pada tahun depan berencana membangun pabrik di Gresik, yang akan menjadi perusahaan terbesar ISSP.
Wakil Direktur Utama ISSP Tedja Sukmana Hudianto mengatakan, pabrik tersebut untuk mengonsolidasikan enam pabrik yang berada di Jawa Timur, yaitu tiga pabrik di Surabaya dan Waru Gunung, Pasuruan, dan Sidoarjo.
"Konsolidasi ditujukan untuk menghindari biaya transportasi antar unit, sehinga lebih efisien dari sisi biaya maupun produksi yang pada akhirnya lebih kompetitif," kata dia dalam rilisnya, Kamis (11/12/2014).
Sedianya pabrik di Gresik tersebut untuk pembuatan pipa ukuran 10 inch-24 inch, terutama untuk industri minyak dan gas (migas), terutama dalam menegantisipasi perkembangan automotif di Indonesia. Pabrik ini diharapakan selesai April 2015 dan bisa beroperasi pada kuartal II tahun depan.
Sampai sembilan bulan 2014, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp2,4 triliun atau naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp2,3 triliun
Total laba kotor perusahaan per 30 September 2014 tercatat Rp399 miliar, turun 11% dibandingkan total laba kotor pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tedja mengungkapkan, penurunan ini disebabkan naiknya biaya tenaga kerja, harga bahan baku, dan beban penyusutan perusahaan.
Sementara itu, laba besih perusahaan hingga kuartal III tahun ini tercatat Rp176 miliar atau naik 23% dibandingkan periode yang sama 2013. Kenaikan tersebut karena indikasi laba kurs sebesar Rp9 miliar tahun ini dan adanya efisiensi mesin baru dan layout baru di pabrik baru.
"Dengan laba bersih tersebut, maka laba per saham perusahaam Rp24,46 per lembar saham dibandingkan dengan Rp19,96 untuk periode yang sama 2013," imbuhnya.
Wakil Direktur Utama ISSP Tedja Sukmana Hudianto mengatakan, pabrik tersebut untuk mengonsolidasikan enam pabrik yang berada di Jawa Timur, yaitu tiga pabrik di Surabaya dan Waru Gunung, Pasuruan, dan Sidoarjo.
"Konsolidasi ditujukan untuk menghindari biaya transportasi antar unit, sehinga lebih efisien dari sisi biaya maupun produksi yang pada akhirnya lebih kompetitif," kata dia dalam rilisnya, Kamis (11/12/2014).
Sedianya pabrik di Gresik tersebut untuk pembuatan pipa ukuran 10 inch-24 inch, terutama untuk industri minyak dan gas (migas), terutama dalam menegantisipasi perkembangan automotif di Indonesia. Pabrik ini diharapakan selesai April 2015 dan bisa beroperasi pada kuartal II tahun depan.
Sampai sembilan bulan 2014, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp2,4 triliun atau naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp2,3 triliun
Total laba kotor perusahaan per 30 September 2014 tercatat Rp399 miliar, turun 11% dibandingkan total laba kotor pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tedja mengungkapkan, penurunan ini disebabkan naiknya biaya tenaga kerja, harga bahan baku, dan beban penyusutan perusahaan.
Sementara itu, laba besih perusahaan hingga kuartal III tahun ini tercatat Rp176 miliar atau naik 23% dibandingkan periode yang sama 2013. Kenaikan tersebut karena indikasi laba kurs sebesar Rp9 miliar tahun ini dan adanya efisiensi mesin baru dan layout baru di pabrik baru.
"Dengan laba bersih tersebut, maka laba per saham perusahaam Rp24,46 per lembar saham dibandingkan dengan Rp19,96 untuk periode yang sama 2013," imbuhnya.
(rna)