Pengunduran Diri Emirsyah Dapat Dukungan Penuh Rini
Kamis, 11 Desember 2014 - 18:11 WIB
Pengunduran Diri Emirsyah Dapat Dukungan Penuh Rini
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar mengaku mendapat dukungan penuh dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengenai pengunduran dirinya.
Seperti diketahui, Emirsyah telah mengajukan pengunduran diri dari jabatan yang telah diembannya hampir sepuluh tahun, pada 8 Desember 2014 lalu.
"Sudah-sudah. Beliau setuju, sebelumnya saya sudah konsultasikan dulu dengan bu menteri dan beliau setuju," ujar dia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Menurut dia, akan lebih bagus jika manajemen baru dapat masuk sebelum akhir tahun 2014. Hal ini agar mereka dapat menyiapkan diri untuk tahun 2015 secara penuh.
"Jadi lebih bagus manajemen baru masuk dulu. Sekarang ada waktu 2-3 minggu untuk menyiapkan, sehingga 2015 full year. Setiap manajemen kan ada style-nya masing-masing," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini Garuda tidak seperti Garuda yang dulu hanya memiliki 48 unit pesawat. Sehingga, kesinambungan estafet menjadi hal penting yang harus dilakukan.
"Sekarang ini Garuda dengan Citilink sudah punya 168 pesawat, sehingga yang penting kesinambungan antara estafet ini benar-benar berjalan dengan bagus, kita harus pikirkan," tukasnya.
(Baca: Emirsyah Satar Mundur dari Kursi Dirut Garuda)
Seperti diketahui, Emirsyah telah mengajukan pengunduran diri dari jabatan yang telah diembannya hampir sepuluh tahun, pada 8 Desember 2014 lalu.
"Sudah-sudah. Beliau setuju, sebelumnya saya sudah konsultasikan dulu dengan bu menteri dan beliau setuju," ujar dia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Menurut dia, akan lebih bagus jika manajemen baru dapat masuk sebelum akhir tahun 2014. Hal ini agar mereka dapat menyiapkan diri untuk tahun 2015 secara penuh.
"Jadi lebih bagus manajemen baru masuk dulu. Sekarang ada waktu 2-3 minggu untuk menyiapkan, sehingga 2015 full year. Setiap manajemen kan ada style-nya masing-masing," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini Garuda tidak seperti Garuda yang dulu hanya memiliki 48 unit pesawat. Sehingga, kesinambungan estafet menjadi hal penting yang harus dilakukan.
"Sekarang ini Garuda dengan Citilink sudah punya 168 pesawat, sehingga yang penting kesinambungan antara estafet ini benar-benar berjalan dengan bagus, kita harus pikirkan," tukasnya.
(Baca: Emirsyah Satar Mundur dari Kursi Dirut Garuda)
(gpr)
