Kontrak Baru WIKA hingga Awal Desember Rp13,9 T
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) hingga pekan pertama Desember 2014 telah meraih kontrak baru mencapai Rp13,9 triliun.
Capaian tersebut setara dengan 53,81% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini sebesar Rp25,83 triliun.
Direktur Keuangan WIKA Aji Firmantoro mengatakan‎, perseroan pada tahun ini menargetkan memperoleh total kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp49,97 triliun atau naik sekitar 28,56% terhadap target 2013 dari Rp38,87 triliun.
Total kontrak yang dihadapi perusahaan konstruksi plat merah ini terdiri dari kontrak baru 2014 sebesar Rp25,83 triliun dan kontrak bawaan (carry over) dari tahun sebelumnya sebesar Rp24,14 triliun.
"Komposisi perolehan kontrak baru WIKA pada tahun ini terdiri dari induk perusahaan sebesar 70% dan anak usaha 30%," kata Aji saat media gathering Wijaya Karya di Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/12/2014).
Dia melanjutkan, beberapa proyek yang telah diperoleh, antara lain proyek Bendung Logung Jawa Tengah sebesar Rp319 miliar, pipanisasi Soekarno-Hatta Terminal 3 Tangerang Rp201 miliar, Dharma Husada Husada Blok B dan C Surabaya Rp401,7 miliar.
Selain itu, proyek Pyay Tower & Residences Myanmar USD125 juta, pipeline Gresik-Semarang Rp900 miliar, dan proyek conveyor system PTBA Rp500 miliar.
Kemudian proyek Jakarta International Container Terminal Expansion Rp409 miliar, Gedung BNI BSD Tangerang sebesar Rp309 miliar, flyover Simpang Air Hitam Samarinda Rp105,9 miliar, dan Jembatan Dompak, Tanjung Pinang Riau sebesar Rp284,4 miliar, serta apartemen CBD Surabaya Rp634,6 miliar.
Sementara target realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini sebesar Rp1,3 triliun. Sampai bulan November, capex baru terserap Rp755,2 miliar.
Aji optimistis, pencapaian belanja modal tahun ini akan terealisasi bahkan melebihi target. Pasalnya, perseroan pada bulan ini baru saja menyelesaikan penandatanganan akte jual beli antara WIKA Beton dengan total capex sebesar Rp274 miliar.
"Kami optimistis target tahun ini bisa tercapai," ungkapnya.
Capaian tersebut setara dengan 53,81% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini sebesar Rp25,83 triliun.
Direktur Keuangan WIKA Aji Firmantoro mengatakan‎, perseroan pada tahun ini menargetkan memperoleh total kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp49,97 triliun atau naik sekitar 28,56% terhadap target 2013 dari Rp38,87 triliun.
Total kontrak yang dihadapi perusahaan konstruksi plat merah ini terdiri dari kontrak baru 2014 sebesar Rp25,83 triliun dan kontrak bawaan (carry over) dari tahun sebelumnya sebesar Rp24,14 triliun.
"Komposisi perolehan kontrak baru WIKA pada tahun ini terdiri dari induk perusahaan sebesar 70% dan anak usaha 30%," kata Aji saat media gathering Wijaya Karya di Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/12/2014).
Dia melanjutkan, beberapa proyek yang telah diperoleh, antara lain proyek Bendung Logung Jawa Tengah sebesar Rp319 miliar, pipanisasi Soekarno-Hatta Terminal 3 Tangerang Rp201 miliar, Dharma Husada Husada Blok B dan C Surabaya Rp401,7 miliar.
Selain itu, proyek Pyay Tower & Residences Myanmar USD125 juta, pipeline Gresik-Semarang Rp900 miliar, dan proyek conveyor system PTBA Rp500 miliar.
Kemudian proyek Jakarta International Container Terminal Expansion Rp409 miliar, Gedung BNI BSD Tangerang sebesar Rp309 miliar, flyover Simpang Air Hitam Samarinda Rp105,9 miliar, dan Jembatan Dompak, Tanjung Pinang Riau sebesar Rp284,4 miliar, serta apartemen CBD Surabaya Rp634,6 miliar.
Sementara target realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini sebesar Rp1,3 triliun. Sampai bulan November, capex baru terserap Rp755,2 miliar.
Aji optimistis, pencapaian belanja modal tahun ini akan terealisasi bahkan melebihi target. Pasalnya, perseroan pada bulan ini baru saja menyelesaikan penandatanganan akte jual beli antara WIKA Beton dengan total capex sebesar Rp274 miliar.
"Kami optimistis target tahun ini bisa tercapai," ungkapnya.
(rna)