Giliran Bandung Gelar Workshop UMKM Oneintwenty
A
A
A
BANDUNG - Workshop usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Oneintwenty Movement, bertajuk Gerakan Nasional Masyarakat Wirausaha Menghadapi MEA 2015 hari ini digelar di Kota Bandung, Jawa Barat.
Program kerja sama antara Smartprenur-Pro Indonesia dan Sindonews.com ini dilaksanakan di Jalan Dipatiukur No 35 Universitas Padjadjaran (Unpad) selama dua hari, pada 13-14 Desember 2014.
Event ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan di enam kota, yakni Jakarta, Padang (15-16 November 2014), Pekanbaru (22-23 November 2014), Palembang (29-30 November 2014), Jambi, dan Yogyakarta (6-7 November 2014).
"Kita menghadapi era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kita harus menyiapkan diri dan menggali potensi yang dimiliki," ujar pendiri Gerakan Wirausaha Nasional Oneintwenty Movement, Budi S Isman, dalam pertemuan sebelumnya.
"Pelaku usaha kini harus mengetahui pasar dan kekuatan produknya. Selain itu, mereka juga harus memiliki konsep serta program yang jelas, sehingga tidak hanya modal nekat," tambahnya.
Dia pun mengingatkan, yang menakutkan dalam menghadapi perdagangan bebas adalah para pelaku usaha di dalam negeri belum siap menghadapi MEA 2015.
"Bagi pelaku usaha besar mungkin ini tidak menjadi masalah. Mereka memiliki akar bisnis yang kuat. Tapi, bagi pelaku usaha menengah ini ancaman. Mereka perlu pembinaan untuk menghadapi itu semua," tandasnya.
Program kerja sama antara Smartprenur-Pro Indonesia dan Sindonews.com ini dilaksanakan di Jalan Dipatiukur No 35 Universitas Padjadjaran (Unpad) selama dua hari, pada 13-14 Desember 2014.
Event ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan di enam kota, yakni Jakarta, Padang (15-16 November 2014), Pekanbaru (22-23 November 2014), Palembang (29-30 November 2014), Jambi, dan Yogyakarta (6-7 November 2014).
"Kita menghadapi era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kita harus menyiapkan diri dan menggali potensi yang dimiliki," ujar pendiri Gerakan Wirausaha Nasional Oneintwenty Movement, Budi S Isman, dalam pertemuan sebelumnya.
"Pelaku usaha kini harus mengetahui pasar dan kekuatan produknya. Selain itu, mereka juga harus memiliki konsep serta program yang jelas, sehingga tidak hanya modal nekat," tambahnya.
Dia pun mengingatkan, yang menakutkan dalam menghadapi perdagangan bebas adalah para pelaku usaha di dalam negeri belum siap menghadapi MEA 2015.
"Bagi pelaku usaha besar mungkin ini tidak menjadi masalah. Mereka memiliki akar bisnis yang kuat. Tapi, bagi pelaku usaha menengah ini ancaman. Mereka perlu pembinaan untuk menghadapi itu semua," tandasnya.
(dmd)