Rapat dengan Petral, Faisal Cs Hanya Butuh Klarifikasi
A
A
A
JAKARTA - Tim Reformasi Tata Kelola Migas hari ini menggelar rapat dengan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), untuk mendapatkan klarifikasi terkait proses jual beli minyak mentah yang dilakukan anak usaha Pertamina tersebut.
"Ada banyak hal yang diklarifikasi, persoalan yang kita tanyakan telah dijawab sebagian besar. Tidak semua, karena ada data yang harus dikumpulkan," ujar Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Dia mengatakan, rapat ini tidak memiliki kesimpulan, hanya sekadar konfirmasi atas berbagai pertanyaan yang selama ini mengganggu Pertamina, ataupun Tim Reformasi Migas.
"Kesimpulan satu demi satu tidak ada, tapi ini akan sangat mempermudah kerja kami terutama tentang rekomendasi formula harga patokan BBM, terkait subsidi. Kami banyak peroleh masukan yang sangat berguna dan mempermudah kami," terangnya.
Menurutnya, tim hanya menginginkan effort terbaik untuk segala proses yang dilakukan Petral, baik proses pengadaan atau cara mendapatkan minyak mentah.
"Kita ingin the best way dan effort untuk segala prosesnya, proses pengadaan minyak mentah, caranya, crude seperti apa, dan kami makin kenal dengan proses ini. Kondisi kilang, rencana Pertamina dan Petral. Di sekitar itu," jelas Faisal.
Sementara, Vice President Corporate Communications Pertamina Ali Mundakir menuturkan bahwa dalam rapat tersebut Pertamina memaparkan data yang dimilikinya kepada Tim Reformasi Teta Kelola Migas.
Hal ini, menjadi baik dalam upaya untuk menciptakan tata kelola migas nasional yang lebih baik.
"Pertamina mensupport semua data yang diperlukan, jika ada hal yang ingin didalami, iklim sepeti ini sangat bagus. Data dan info mudah-mudahan berguna bagi tim khususnya untuk menjalankan tata kelola migas yangg lebih baik bagi Indonesia," pungkas dia.
"Ada banyak hal yang diklarifikasi, persoalan yang kita tanyakan telah dijawab sebagian besar. Tidak semua, karena ada data yang harus dikumpulkan," ujar Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Dia mengatakan, rapat ini tidak memiliki kesimpulan, hanya sekadar konfirmasi atas berbagai pertanyaan yang selama ini mengganggu Pertamina, ataupun Tim Reformasi Migas.
"Kesimpulan satu demi satu tidak ada, tapi ini akan sangat mempermudah kerja kami terutama tentang rekomendasi formula harga patokan BBM, terkait subsidi. Kami banyak peroleh masukan yang sangat berguna dan mempermudah kami," terangnya.
Menurutnya, tim hanya menginginkan effort terbaik untuk segala proses yang dilakukan Petral, baik proses pengadaan atau cara mendapatkan minyak mentah.
"Kita ingin the best way dan effort untuk segala prosesnya, proses pengadaan minyak mentah, caranya, crude seperti apa, dan kami makin kenal dengan proses ini. Kondisi kilang, rencana Pertamina dan Petral. Di sekitar itu," jelas Faisal.
Sementara, Vice President Corporate Communications Pertamina Ali Mundakir menuturkan bahwa dalam rapat tersebut Pertamina memaparkan data yang dimilikinya kepada Tim Reformasi Teta Kelola Migas.
Hal ini, menjadi baik dalam upaya untuk menciptakan tata kelola migas nasional yang lebih baik.
"Pertamina mensupport semua data yang diperlukan, jika ada hal yang ingin didalami, iklim sepeti ini sangat bagus. Data dan info mudah-mudahan berguna bagi tim khususnya untuk menjalankan tata kelola migas yangg lebih baik bagi Indonesia," pungkas dia.
(izz)