Rumah Kayu Woloan UD Queen Tembus Pasar Dunia
A
A
A
DI tengah-tengah kemeriahan Festival Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) BTPN di Lapangan Megamas, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), ada satu stand yang mencuri perhatian pengunjung. Ya, dia adalah UMKM Rumah Kayu Woloan UD Queen.
Rumah Kayu Woloan ini merupakan jenis rumah panggung khas Sulawesi Utara yang sudah menembus pasar dunia, yakni ke Eropa, Timur Tengah, dan beberapa negara lain.
Namun, yang menjadi kendala adalah pemasaran nasional. Pemilik Rumah Kayu Woloan UD Queen, Hendra Pondaag menuturkan, pasar dalam negeri masih belum terekspos secara maksimal. Hanya beberapa kalangan yang mengetahui produksi rumah khas ini.
"Mudah-mudahan saja melalui festival UMKM yang bekerja sama dengan MNC Group (Sindonews.com), Pemkot Manado, dan Bank BTPN, kerajinan kami bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia. Selama ini, pasarnya kebanyakan dari luar negeri," ujar Hendra, Jumat (19/12/2014).
Dia menuturkan, jenis rumah panggung tersebut dapat dibongkar pasang, dan juga tahan gempa bumi.
Untuk sentra produksi rumah ini terdapat di Kelurahan Woloan, Kecamatan Tomohon, Sulut. Dari 130 pelaku usaha rumah panggung di Woloan, perbulan rata-rata terjual sebanyak lima unit rumah.
"Kebanyakan yang pesan dari Eropa dan Timur Tengah. Tapi, tahun depan sudah banyak permintaan dari Jepang, Belanda, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Untuk pasar di Indonesia masih sangat sedikit," jelasnya.
Model rumah bervariasi. Dapat disesuaikan dengan selera atau desain konsumen. Untuk ukuran rumah 6 x 6 meter, terdiri dari satu kamar tidur, ruang tamu serta teras depan. Untuk tiga kamar plus teras depan belakang, disediakan tiga ukuran 7x 4 meter persegi, 8 x 16 meter per segi, dan 8 x 14 meter per segi.
"Mengenai harga tak perlu khawatir. Untuk Pulau Jawa dan Bali Rp2,5 juta per meter persegi, Manado dan sekitarnya Rp2 juta per meter persegi. Sementara luar negeri, Rp3 juta per meter persegi," terangnya.
Untuk biaya pengiriman menjadi tanggungan konsumen, termasuk perizinan dan ongkos pemasangan.
"Bagi yang berminat, kunjungi Festival UMKM di Megamas atau datang langsung ke sentra produksi kami di Tomohon. Mengenai diskon dijamin pasti ada," ujarnya, sambil tersenyum.
Rumah Kayu Woloan ini merupakan jenis rumah panggung khas Sulawesi Utara yang sudah menembus pasar dunia, yakni ke Eropa, Timur Tengah, dan beberapa negara lain.
Namun, yang menjadi kendala adalah pemasaran nasional. Pemilik Rumah Kayu Woloan UD Queen, Hendra Pondaag menuturkan, pasar dalam negeri masih belum terekspos secara maksimal. Hanya beberapa kalangan yang mengetahui produksi rumah khas ini.
"Mudah-mudahan saja melalui festival UMKM yang bekerja sama dengan MNC Group (Sindonews.com), Pemkot Manado, dan Bank BTPN, kerajinan kami bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia. Selama ini, pasarnya kebanyakan dari luar negeri," ujar Hendra, Jumat (19/12/2014).
Dia menuturkan, jenis rumah panggung tersebut dapat dibongkar pasang, dan juga tahan gempa bumi.
Untuk sentra produksi rumah ini terdapat di Kelurahan Woloan, Kecamatan Tomohon, Sulut. Dari 130 pelaku usaha rumah panggung di Woloan, perbulan rata-rata terjual sebanyak lima unit rumah.
"Kebanyakan yang pesan dari Eropa dan Timur Tengah. Tapi, tahun depan sudah banyak permintaan dari Jepang, Belanda, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Untuk pasar di Indonesia masih sangat sedikit," jelasnya.
Model rumah bervariasi. Dapat disesuaikan dengan selera atau desain konsumen. Untuk ukuran rumah 6 x 6 meter, terdiri dari satu kamar tidur, ruang tamu serta teras depan. Untuk tiga kamar plus teras depan belakang, disediakan tiga ukuran 7x 4 meter persegi, 8 x 16 meter per segi, dan 8 x 14 meter per segi.
"Mengenai harga tak perlu khawatir. Untuk Pulau Jawa dan Bali Rp2,5 juta per meter persegi, Manado dan sekitarnya Rp2 juta per meter persegi. Sementara luar negeri, Rp3 juta per meter persegi," terangnya.
Untuk biaya pengiriman menjadi tanggungan konsumen, termasuk perizinan dan ongkos pemasangan.
"Bagi yang berminat, kunjungi Festival UMKM di Megamas atau datang langsung ke sentra produksi kami di Tomohon. Mengenai diskon dijamin pasti ada," ujarnya, sambil tersenyum.
(dmd)