Kualitas Garam RI Terkendala Lahan

Rabu, 07 Januari 2015 - 15:16 WIB
Kualitas Garam RI Terkendala Lahan
Kualitas Garam RI Terkendala Lahan
A A A
JAKARTA - Masalah kualitas garam di Indonesia sampai saat ini masih terkendala masalah lahan yang kurang memadai untuk perseorangan petani garam atau terfregmentasi.

Hal itu dikatakan Direktur Pemberdayaan Usaha dan Pengembangan Masyarakat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Riyanto Basuki di kantornya, Jkarta, Rabu (7/1/2015).

"Perorang (petani garam) itu menguasai lahan garam sekitar 0,27 hektare. Angka itu kalau diteliti, belum begitu efisien untuk proses yang dilakukan secara mandiri," ujarnya.

Proses mandiri untuk membuat garam yang basah, meliputi pengambilan air laut, penanaman air laut itu sendiri, sampai air itu ke meja garam.

"Ini butuh penyatuan lahan. Masalah penyatuan lahan ini kompleks, karena masalahnya dikepemilikan. Caranya bisa dengan penggabungan 5lima hektar lahan garam, kemudian lakukan kegiatan yang berkonteks pada produksi garam. Itu lebih efisien," tutur dia.

Menurutnya, proses ini akan sangat penting, dalam rangka menghasilkan air yang nantinya menjadi kristal-kristal garam berkualitas. Maka, produksi garap akan lebih tinggi.

"Pada saat ini fakta di lapangan, produktivitas garam rakyat kisaran 80-90 ton per ha per musim. Ini yang perlu kita tingkatkan. Kita punya lahan terbatas. Caranya, 3,3 juta ton target produksi garam kita dibagi dengan lahan yang ada, itu bisa dihitung produktivitasnya. Caranya gimana? Ya dengan penyatuan lahan," tandas Riyanto.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6351 seconds (0.1#10.140)