Penyaluran Kredit ke Sektor Properti Rp551,2 T
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit ke sektor properti pada November 2014 sebesar Rp551,2 triliun, atau tumbuh 17,3% (year on year/yoy) dibanding Oktober 2014 sebesar 16,8% (yoy).
"Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit properti, yaitu KPR dan KPA, konstruksi dan real estate," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Kamis (8/1/2015).
KPR dan KPA pada November 2014 tercatat sebesar Rp314,6 triliun atau tumbuh 12,9% (yoy), lebih tinggi dibanding Oktober 2014.
Sementara itu, kredit konstruksi dan real estate pada November 2014 masing-masing mencatat pertumbuhan 27,1% (yoy) dan 18,7% (yoy), meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya 26,5% dan 17,4% (yoy).
Dia menjelaskan, akselerasi pertumbuhan kredit properti di tengah melambatnya pertumbuhan kredit secara umum mengindikasikan masih meningkatnya permintaan masyarakat akan properti sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi.
"Suku bunga kredit perbankan masih terus meningkat, sementara suku bunga deposito menurun," papar dia.
Pada November 2014, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,97%, sedikit meningkat dibandingkan Oktober 2014 sebesar 12,93%.
Sementara itu, rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan pada November 2014 masing-masing tercatat sebesar 8,20%; 9,02%; 9,3%; dan 8,74%. Suku bunga itu turun dibandingkan Oktober 2014, yang masing-masing tercatat 8,23%; 9,25%; 9,38%; dan 8,77%.
"Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit properti, yaitu KPR dan KPA, konstruksi dan real estate," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Kamis (8/1/2015).
KPR dan KPA pada November 2014 tercatat sebesar Rp314,6 triliun atau tumbuh 12,9% (yoy), lebih tinggi dibanding Oktober 2014.
Sementara itu, kredit konstruksi dan real estate pada November 2014 masing-masing mencatat pertumbuhan 27,1% (yoy) dan 18,7% (yoy), meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya 26,5% dan 17,4% (yoy).
Dia menjelaskan, akselerasi pertumbuhan kredit properti di tengah melambatnya pertumbuhan kredit secara umum mengindikasikan masih meningkatnya permintaan masyarakat akan properti sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi.
"Suku bunga kredit perbankan masih terus meningkat, sementara suku bunga deposito menurun," papar dia.
Pada November 2014, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,97%, sedikit meningkat dibandingkan Oktober 2014 sebesar 12,93%.
Sementara itu, rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan pada November 2014 masing-masing tercatat sebesar 8,20%; 9,02%; 9,3%; dan 8,74%. Suku bunga itu turun dibandingkan Oktober 2014, yang masing-masing tercatat 8,23%; 9,25%; 9,38%; dan 8,77%.
(rna)