Era Material Ramah Lingkungan
A
A
A
Seiring teknologi yang berkembang, kebutuhan akan bahan bangunan pun terus berinovasi. Tren material bahan bangunan akan mengarah pada konsep green dalam perspektif bahan bangunan. Misalnya memanfaatkan limbah batok kelapa, inovasi cat tembok, penutup lantai, dan inovasi perekat keramik.
Di tangan PT Cocomosaic Indonesia, batok kelapa mampu diolah secara khusus, lalu dibuat dalam bentuk potongan kecil atau chips , kemudian dirangkai menjadi bentuk persegi dengan ukuran tertentu. “Material ini dapat digunakan sebagai penutup plafon, dinding, dan lantai.
Cocomosaic menjadi salah satu produk bahan bangunan eco green karena memanfaatkan cangkang batok kelapa yang banyak dijumpai hampir di setiap provinsi Indonesia,” sebut pakar desain interior Rina Renvil. Pelapis batok kelapa menghadirkan permukaan dan motif yang natural. Pesonanya menghasilkan desain rumah yang hangat, natural, elegan, dan eksotik. Secara fisik, pelapis untuk batok kelapa berupa lembaran berukuran keramik dengan dimensi 42x42cm atau sekitar 16,5 x 1,5 inci.
Material ini pun sudah mulai merajai berbagai negara, seperti China, Malaysia, Singapura, Belgia, Polandia, Amerika Serikat, dan India. Tidak hanya menggunakan bahan material yang memang bersumber dari alam, saat ini penggunaan cat tembok sudah mengarah menggunakan bahan yang ramah lingkungan dengan indikator bebas kandungan material logam berat dan berbahaya.
“Produk ramah lingkungan tidak hanya rendah VOC, juga harus APEO free dan bebas logam berat,” kata Head of Marketing PT ICI Paints Indonesia Mediko Azwar. Saat ini tren cat memiliki keistimewaan water repellent dan antinoda sehingga kotoran cair tidak mudah menempel, mudah dibersihkan, tidak berbau, tidak polusi, daya sebar luas, dan daya rekat yang baik.
Seakan tidak mau kalah dengan industri cat, era baru industri keramik juga beralih pada teknologi yang kian modern dan canggih. Salah satu produsen keramik, Roman Ceramics, memanfaatkan teknologi digital printing untuk diaplikasikan di produknya yang diberi nama Digital Tecnica.
“Teknologi ini menciptakan produk dengan kesempurnaan random dan mencetak warna hingga ujung keramik secara penuh (bordeless printing ). Proses produksi dilakukan secara computerized sehingga mampu menghasilkan tampilan keramik bertekstur lebih sempurna,” kata Adrianto Gunawan, Assistant Marketing Manager Roman Ceramics.
Aprilia s andyna
Di tangan PT Cocomosaic Indonesia, batok kelapa mampu diolah secara khusus, lalu dibuat dalam bentuk potongan kecil atau chips , kemudian dirangkai menjadi bentuk persegi dengan ukuran tertentu. “Material ini dapat digunakan sebagai penutup plafon, dinding, dan lantai.
Cocomosaic menjadi salah satu produk bahan bangunan eco green karena memanfaatkan cangkang batok kelapa yang banyak dijumpai hampir di setiap provinsi Indonesia,” sebut pakar desain interior Rina Renvil. Pelapis batok kelapa menghadirkan permukaan dan motif yang natural. Pesonanya menghasilkan desain rumah yang hangat, natural, elegan, dan eksotik. Secara fisik, pelapis untuk batok kelapa berupa lembaran berukuran keramik dengan dimensi 42x42cm atau sekitar 16,5 x 1,5 inci.
Material ini pun sudah mulai merajai berbagai negara, seperti China, Malaysia, Singapura, Belgia, Polandia, Amerika Serikat, dan India. Tidak hanya menggunakan bahan material yang memang bersumber dari alam, saat ini penggunaan cat tembok sudah mengarah menggunakan bahan yang ramah lingkungan dengan indikator bebas kandungan material logam berat dan berbahaya.
“Produk ramah lingkungan tidak hanya rendah VOC, juga harus APEO free dan bebas logam berat,” kata Head of Marketing PT ICI Paints Indonesia Mediko Azwar. Saat ini tren cat memiliki keistimewaan water repellent dan antinoda sehingga kotoran cair tidak mudah menempel, mudah dibersihkan, tidak berbau, tidak polusi, daya sebar luas, dan daya rekat yang baik.
Seakan tidak mau kalah dengan industri cat, era baru industri keramik juga beralih pada teknologi yang kian modern dan canggih. Salah satu produsen keramik, Roman Ceramics, memanfaatkan teknologi digital printing untuk diaplikasikan di produknya yang diberi nama Digital Tecnica.
“Teknologi ini menciptakan produk dengan kesempurnaan random dan mencetak warna hingga ujung keramik secara penuh (bordeless printing ). Proses produksi dilakukan secara computerized sehingga mampu menghasilkan tampilan keramik bertekstur lebih sempurna,” kata Adrianto Gunawan, Assistant Marketing Manager Roman Ceramics.
Aprilia s andyna
(bbg)