Sidang OPEC Sebabkan Harga Minyak Dunia Anjlok

Rabu, 14 Januari 2015 - 17:40 WIB
Sidang OPEC Sebabkan...
Sidang OPEC Sebabkan Harga Minyak Dunia Anjlok
A A A
JAKARTA - Tren harga minyak dunia yang sudah terjadi selama enam pekan terakhir ini bermula sejak diputuskannya harga minyak dalam sidang OPEC di Wina, Austria pada 27 November 2014.

Hal ini dikatakan oleh Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Andang Bachtiar. Menurutnya, keputusan itulah yang pada akhirnya membuat minyak dunia mendekati angka USD40 per barel.

"Mereka juga mengatakan, oke, ya sudah harga minyak biarkan saja turun, kemudian mereka tetap dengan produksi mereka tanpa menurunkan tingkat produksinya. Pada akhirnya harga minyak terus anjlok. Pada Hari ini mencapai USD45 per barel. Waktu dua hari lalu masih USD48 per barel," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Menurutnya, tren ini sama halnya dengan yang pernah terjadi di 2009. Pada tahun itu, harga crude oil pernah turun sampai level USD40-an per barel. Namun mampu rebound dalam waktu satu sampai dua bulan.

"Kondisi pada saat itu dikarenakan krisis yang terjadi di Amerika Serikat tapi dengan cepat mereka bangkit, karena saat itu juga China sedang gencar-gencarnya membangun. Jadi kemudian crude oil mampu naik lagi sampai akhirnya ke level USD105 per barel, yang saat ini tengah turun langsung ke USD45 per barel," tutur dia.

Namun, kondisi saat ini kemungkinan besar pada umumnya beda dengan 2009. Sebenarnya kondisi ini pada umumnya disebabkan adanya persaingan antara negara-negara Timur Tengah versus Shale Oil (Sheik versus Shale).

"Di mana sejak 2010 produksi Shale Oil di Amerika melonjak ke 3 juta barel per hari," katanya.

Biasanya, OPEC langsung menahan produksi, kali ini tidak. Sehingga minyak menggenangi dunia dan membuat harga turun. Kemungkinan besar OPEC dan Saudi punya presshold sangat rendah sekitar USD10-USD25 per barel.

"Mereka masih tahan hingga level USD10-USD25 per barel, tidak seperti Amerika yang memiliki angka presshold di kisaran USD46, USD47, dan USD50 per barel. Sekarang mereka harusnya sudah kelimpungan," tutup dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9239 seconds (0.1#10.140)