Menkeu Optimis Samurai Bond Bagus Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Kondisi perekonomian global yang sedang tidak stabil, membuat berbagai kebijakan keuangan dan ekonomi patut diperhatikan, salah satunya Samurai Bond.
Samurai Bond merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Japan Bank For International Cooperation (JBIC).
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, prospek Samurai Bond akan bagus untuk ke depannya. Karena Indonesia sudah beberapa kali muncul di Tokyo market.
"Jadi kehadiran surat utang Indonesia itu sudah bisa diterima pasar. Kalau mengenai issuance nya, kita cari timing terbaik. Bagaimanapun kondisi global, kita cari jalan terbaik," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Menurutnya, saat ini jika di Amerika Serikat (AS) normalisasi kebijakan moneter, Jepang masih melanjutkan dan memberi peluang untuk surat utang Indonesia diterima baik dengan harga dan bank terbaik.
"Sedangkan peran JBIC, waktu kita masuk di Samurai Bond di Jepang karena kita belum dikenal, maka harus ada pihak yang memberikan ketenangan untuk calon investor," terang Bambang.
JBIC, lanjut Menkeu, memberi garansi namun setelah beberapa kali muncul, akan dilihat lagi apakah garansi diperlukan. Jika diperlukan, akan dihitung berapa besar.
Karena itu, JBIC bukan stand by buyer, namun lebih ke meyankinkan investor Jepang tentang kualitas surat utang Indonesia.
"Kami optimis kalau bisa cari timing bagus sehingga kami bisa issuance Samurai Bond tahun ini," pungkas dia.
Samurai Bond merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Japan Bank For International Cooperation (JBIC).
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, prospek Samurai Bond akan bagus untuk ke depannya. Karena Indonesia sudah beberapa kali muncul di Tokyo market.
"Jadi kehadiran surat utang Indonesia itu sudah bisa diterima pasar. Kalau mengenai issuance nya, kita cari timing terbaik. Bagaimanapun kondisi global, kita cari jalan terbaik," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Menurutnya, saat ini jika di Amerika Serikat (AS) normalisasi kebijakan moneter, Jepang masih melanjutkan dan memberi peluang untuk surat utang Indonesia diterima baik dengan harga dan bank terbaik.
"Sedangkan peran JBIC, waktu kita masuk di Samurai Bond di Jepang karena kita belum dikenal, maka harus ada pihak yang memberikan ketenangan untuk calon investor," terang Bambang.
JBIC, lanjut Menkeu, memberi garansi namun setelah beberapa kali muncul, akan dilihat lagi apakah garansi diperlukan. Jika diperlukan, akan dihitung berapa besar.
Karena itu, JBIC bukan stand by buyer, namun lebih ke meyankinkan investor Jepang tentang kualitas surat utang Indonesia.
"Kami optimis kalau bisa cari timing bagus sehingga kami bisa issuance Samurai Bond tahun ini," pungkas dia.
(izz)