Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
BRI Incar Akuisisi Perusahaan Asuransi
BRI Incar Akuisisi Perusahaan Asuransi
A
A
A
JAKARTA - Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Ahmad Baiquni mengatakan, BRI antusias untuk mengakuisisi perusahaan asuransi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) anorganik BRI.
"Dulu kita pernah mencoba beberapa bank seperti Bank Mutiara namun gagal. Sekarang kita lebih antusias mengakuisisi asuransi," katanya saat pemaparan kinerja keuangan triwulan IV/2014 di Gedung BRI I, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Plt Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, BRI lebih bangga jika bisa tumbuh dari dalam, bukan melalui akuisisi.
"Mana lebih baik tumbuh organik atau anorganik. Kita lebih untuk organik margin. Melalui pembukaan teras atau unit untuk mikro maka interest margin akan bertambah. Kita bangga pertumbuhan dari dalam dengan memanfaatkan jaringan yang ada," jelas dia.
Menurutnya, BRI ke depan tidak menargetkan untuk menjadi besar, namun melalui kuantitas nasabah, maka dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pertumbuhan perusahaan.
"Tahun lalu aset kita tumbuh Rp171 triliun. Dengan aset ini maka kita enggak perlu melakukan akuisisi," tandas Asmawi.
"Dulu kita pernah mencoba beberapa bank seperti Bank Mutiara namun gagal. Sekarang kita lebih antusias mengakuisisi asuransi," katanya saat pemaparan kinerja keuangan triwulan IV/2014 di Gedung BRI I, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Plt Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, BRI lebih bangga jika bisa tumbuh dari dalam, bukan melalui akuisisi.
"Mana lebih baik tumbuh organik atau anorganik. Kita lebih untuk organik margin. Melalui pembukaan teras atau unit untuk mikro maka interest margin akan bertambah. Kita bangga pertumbuhan dari dalam dengan memanfaatkan jaringan yang ada," jelas dia.
Menurutnya, BRI ke depan tidak menargetkan untuk menjadi besar, namun melalui kuantitas nasabah, maka dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pertumbuhan perusahaan.
"Tahun lalu aset kita tumbuh Rp171 triliun. Dengan aset ini maka kita enggak perlu melakukan akuisisi," tandas Asmawi.
(dyt)
Explore More