Masyarakat Diminta Pilih Buah Lokal
Masyarakat Diminta Pilih Buah Lokal
A
A
A
DEPOK - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas memilih buah-buahan di pasaran.
Hal itu menyusul larangan peredaran apel impor yakni apel Granny Smith berwarna hijau dan apel gala berwarna merah asal California disinyalir terinfeksi bakteri listeria monocytogenes.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok Agus Suherman mengatakan, masyarakat jauh lebih aman memilih buah-buahan lokal ketimbang buah impor. Selain aman, petani lokal dapat lebih berdaya.
"Buah-buah lokal juga enggak kalah kualitasnya, apel lokal, jeruk lokal, malah kita berikan kontribusi bagi petani nasional menjadi lebih berdaya," tegasnya di Depok, Rabu (28/1/2015).
Agus mengatakan, masyarakat harus mewaspadai adanya peredaran buah impor berbahaya tersebut. Pihaknya belum berencana menggelar inspeksi mendadak lantaran menimbang peraturan UU Perdagangan 23/2014 bahwa yang berhak menggelar razia di tingkat kabupaten/kota adalah provinsi.
"Sehingga ini kewenangan provinsi dalam hal pengawasan barang-barang beredar, maka kami belum menggelar sidak," ungkapnya.
Agus mengklaim Pemkot Depok selalu gencar mengkampanyekan konsumsi buah lokal sesuai budaya kearifan lokal dalam setiap kegiatan pemerintahan. Intinya, masyarakat harus pintar dalam memilih.
"Harus berhati-hati, meskipun tetap kita hargai para importir. Namun alangkah baiknya jika pengusaha lokal kita berikan tempat di negeri sendiri," tegasnya.
Hal itu menyusul larangan peredaran apel impor yakni apel Granny Smith berwarna hijau dan apel gala berwarna merah asal California disinyalir terinfeksi bakteri listeria monocytogenes.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok Agus Suherman mengatakan, masyarakat jauh lebih aman memilih buah-buahan lokal ketimbang buah impor. Selain aman, petani lokal dapat lebih berdaya.
"Buah-buah lokal juga enggak kalah kualitasnya, apel lokal, jeruk lokal, malah kita berikan kontribusi bagi petani nasional menjadi lebih berdaya," tegasnya di Depok, Rabu (28/1/2015).
Agus mengatakan, masyarakat harus mewaspadai adanya peredaran buah impor berbahaya tersebut. Pihaknya belum berencana menggelar inspeksi mendadak lantaran menimbang peraturan UU Perdagangan 23/2014 bahwa yang berhak menggelar razia di tingkat kabupaten/kota adalah provinsi.
"Sehingga ini kewenangan provinsi dalam hal pengawasan barang-barang beredar, maka kami belum menggelar sidak," ungkapnya.
Agus mengklaim Pemkot Depok selalu gencar mengkampanyekan konsumsi buah lokal sesuai budaya kearifan lokal dalam setiap kegiatan pemerintahan. Intinya, masyarakat harus pintar dalam memilih.
"Harus berhati-hati, meskipun tetap kita hargai para importir. Namun alangkah baiknya jika pengusaha lokal kita berikan tempat di negeri sendiri," tegasnya.
(izz)
Explore More