Importir Sebut Apel Berbakteri Hanya Pengalihan Isu

Rabu, 28 Januari 2015 - 13:57 WIB
Importir Sebut Apel...
Importir Sebut Apel Berbakteri Hanya Pengalihan Isu
A A A
JAKARTA - Asosiasi Eksportir dan Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Aseibssindo) mengungkapkan, kisruh adanya apel impor asal Amerika Serikat (AS) terkontaminasi bakteri hanya bentuk pengalihan isu dari persoalan yang sedang hangat di Indonesia.

Seperti diketahui, The United States Department of Agriculture (USDA) memberikan peringatan soal produk apel Granny Smith dan Gala asal Bakersfield, California, AS yang mengandung bakteri berbahaya, Listeria Monocytogenes, yang menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia yang terinfeksi.

"Karena, kita lagi butuh pengalihan isu. Kayak enggak tahu aja wartawan. Makanya itu sebenarnya dipelintir," ujar Ketua Aseibssindo Kafi Kurnia ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Dia memastikan bahwa apel yang terkontaminasi bakteri asal AS hanya apel olahan, dan bukan apel segar.

"Kan begini, yang ditarik dan yang dilarang itu apel dari perusahaan Bidart. Nah itu adalah apel yang berkaramel, yang bermasalah itu apel yang berkaramel," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, apel berlapis karamel tersebut hanya terdiri dari dua jenis, yaitu Granny Smith dan Gala dari California, Amerika Serikat.

Menurutnya, varietas tersebut hanya ditanam di daerah tersebut, dan Indonesia tidak memasok apel impor jenis tersebut.

"Jadi apelnya sudah dilapis sama gula karamel. Itu sebetulnya yang bermasalah itu. Jadi apel itu hanya terdiri dari dua jenis, yaitu Granita dan Gala. Karena dari California, itulah varietas yang ditanam di California," jelasnya.

Bahkan, Kafi menegaskan, ahli nutrisi pun telah menjelaskan bahwa tidak perlu takut dengan isu apel berbakteri tersebut.

"Ahli nutrisi bilang itu sebenarnya enggak usah takut. Tapi ya itu, kita kan kalau enggak rame enggak seru. Jadi banyak sekali berita-berita yang sebenarnya tidak tepat," tandas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0935 seconds (0.1#10.140)