Dapat PMN Rp700M, Ini yang Akan Dilakukan Pindad
Dapat PMN Rp700M, Ini yang Akan Dilakukan Pindad
A
A
A
JAKARTA - PT Pindad mendapat suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp700 miliar yang akan digunakan untuk menambah kapasitas dan memodernisasi peralatan alutsista.
Direktur Utama Pindad Silmi Karim mengatakan, perusahaannya akan membeli mesin-mesin untuk produksi amunisi atau peluru, kendaraan tempur sampai pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Suntikan modal dari pemerintah Rp700 miliar akan dialokasikan untuk produksi alutsista atau alat-alat pertahanan sebesar 95% dan 5% bagi SDM," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Pihaknya ingin menambah kapasitas dan mengganti mesin-mesin yang sudah tua atau peremajaan. "Kita kan perlu menjaga kualitas dan mengantisipasi permintaan dari TNI dan Polri," ucapnya.
Nantinya, pembangunan dan perbaikan lini produksi alutsista untuk mendukung Minimum Essential Forces (MEF) sebesar Rp593,5 miliar.
Menurutnya, semuaya itu terdiri dari pembangunan lini munisi kaliber besar dan roket, pengembangan lini produksi tank dan kendaraan tempur, otomatisasi lini munisi kaliber kecil, perbaikan lini produksi senjata, peningkatan lini produksi kendaraan tempur dan kendaraan taktis.
"Dengan PMN dari pemerintah, kami berharap dapat mencetak pendapatan hingga Rp2,5 triliun dengan laba bersih Rp102,5 miliar pada tahun depan. Sedangkan target di tahun ini, penjualan bersih sebesar Rp2,1 triliun dan meraup laba bersih Rp85,3 miliar," ujar dia.
Sementara, tanpa PMN penjualan Rp2,1 triliun dan keuntungan bersih Rp85,3 miliar pada 2015 dan meningkat menjadi Rp2,4 triliun untuk omzet dan Rp97,9 miliar laba bersih di 2016.
Direktur Utama Pindad Silmi Karim mengatakan, perusahaannya akan membeli mesin-mesin untuk produksi amunisi atau peluru, kendaraan tempur sampai pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Suntikan modal dari pemerintah Rp700 miliar akan dialokasikan untuk produksi alutsista atau alat-alat pertahanan sebesar 95% dan 5% bagi SDM," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Pihaknya ingin menambah kapasitas dan mengganti mesin-mesin yang sudah tua atau peremajaan. "Kita kan perlu menjaga kualitas dan mengantisipasi permintaan dari TNI dan Polri," ucapnya.
Nantinya, pembangunan dan perbaikan lini produksi alutsista untuk mendukung Minimum Essential Forces (MEF) sebesar Rp593,5 miliar.
Menurutnya, semuaya itu terdiri dari pembangunan lini munisi kaliber besar dan roket, pengembangan lini produksi tank dan kendaraan tempur, otomatisasi lini munisi kaliber kecil, perbaikan lini produksi senjata, peningkatan lini produksi kendaraan tempur dan kendaraan taktis.
"Dengan PMN dari pemerintah, kami berharap dapat mencetak pendapatan hingga Rp2,5 triliun dengan laba bersih Rp102,5 miliar pada tahun depan. Sedangkan target di tahun ini, penjualan bersih sebesar Rp2,1 triliun dan meraup laba bersih Rp85,3 miliar," ujar dia.
Sementara, tanpa PMN penjualan Rp2,1 triliun dan keuntungan bersih Rp85,3 miliar pada 2015 dan meningkat menjadi Rp2,4 triliun untuk omzet dan Rp97,9 miliar laba bersih di 2016.
(izz)
Explore More