Pemerintah Klaim Perdagangan RI Sudah Seimbang
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim bahwa perdagangan Indonesia kini sudah seimbang. Terlebih setelah dipimpin oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kemendag Partogi Pangaribuan menuturkan, perdagangan Indonesia saat ini sudah sangat ideal dan harmonis sebab antara impor dan ekspor telah seimbang.
"Jadi perdagangan kita sekarang sudah sangat ideal dan harmonis. Yang kita impor hanya yang betul-betul kita butuhkan. Apalagi target kita 300%. Kita betul-betul hati-hati di sini," kata dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Dia mencontohkan, gula putih yang sebelumnya diimpor habis-habisan sudah mulai dikurangi. Selain itu, pihaknya juga telah melarang impor untuk iron capacity dan impor untuk Indonesia Timur.
"Kita sudah koreksi tidak lagi impor gula dengan angka yang kurang pas. Selama Rachmat Gobel menjadi Mendag, tidak lagi memberikan impor untuk iron capacity, gula putih, dan untuk Indonesia Timur," pungkasnya.
Sekadar informasi, neraca perdagangan Indoensia sepanjang tahun lalu masih mengalami defisit USD1,89 miliar. Nilai ekspor sepanjang tahun lalu sebesar USD176,29 miliar, lebih rendah dibanding impor RI di tahun yang sama mencapai USD178,18 miliar.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kemendag Partogi Pangaribuan menuturkan, perdagangan Indonesia saat ini sudah sangat ideal dan harmonis sebab antara impor dan ekspor telah seimbang.
"Jadi perdagangan kita sekarang sudah sangat ideal dan harmonis. Yang kita impor hanya yang betul-betul kita butuhkan. Apalagi target kita 300%. Kita betul-betul hati-hati di sini," kata dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Dia mencontohkan, gula putih yang sebelumnya diimpor habis-habisan sudah mulai dikurangi. Selain itu, pihaknya juga telah melarang impor untuk iron capacity dan impor untuk Indonesia Timur.
"Kita sudah koreksi tidak lagi impor gula dengan angka yang kurang pas. Selama Rachmat Gobel menjadi Mendag, tidak lagi memberikan impor untuk iron capacity, gula putih, dan untuk Indonesia Timur," pungkasnya.
Sekadar informasi, neraca perdagangan Indoensia sepanjang tahun lalu masih mengalami defisit USD1,89 miliar. Nilai ekspor sepanjang tahun lalu sebesar USD176,29 miliar, lebih rendah dibanding impor RI di tahun yang sama mencapai USD178,18 miliar.
(rna)