Target Bangun 1 Juta Rumah Dinilai Sulit Terealisasi
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha sekaligus pemilik Gemala Group Sofjan Wanandi menilai bahwa target pemerintah membangun 1 juta rumah pada 2015 sulit terealisasi.
Hal itu lantaran pemerintah masih menghadapi sejumlah kendala, seperti penentuan lokasi perumahan, kredit murah, serta harga bunga perumahan yang masih tinggi.
"Banyak yang kita hadapi, seperti lokasi perumahan, kredit murah, dan dengan bunga-bunga yang terjangkau," kata Sofjan dalam Dialog Investasi Nasional di Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Untuk itu, lanjut Sofjan, pemerintah harus aktif menggandeng pengembang swasta dan mengajak pengusaha real estate untuk bersama membangun perumahan, baik bagi kelompok menengah atas maupun menengah bawah, seperti petani, nelayan, dan pelayan.
Ke depan, dia mengingatkan bahwa subsidi perumahan murah juga jangan sampai salah sasaran, sehingga penduduk miskin tidak mendapatkan subsidi.
"Kita membutuhkan Rp65 triliun untuk membangun 1 juta rumah ini," tandasnya.
Sekadar informasi, pemerintah malalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan untuk membangun 1 juta rumah pada 2015 untuk mengurangi kebutuhan rumah (backlog) di Indonesia.
Hal itu lantaran pemerintah masih menghadapi sejumlah kendala, seperti penentuan lokasi perumahan, kredit murah, serta harga bunga perumahan yang masih tinggi.
"Banyak yang kita hadapi, seperti lokasi perumahan, kredit murah, dan dengan bunga-bunga yang terjangkau," kata Sofjan dalam Dialog Investasi Nasional di Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Untuk itu, lanjut Sofjan, pemerintah harus aktif menggandeng pengembang swasta dan mengajak pengusaha real estate untuk bersama membangun perumahan, baik bagi kelompok menengah atas maupun menengah bawah, seperti petani, nelayan, dan pelayan.
Ke depan, dia mengingatkan bahwa subsidi perumahan murah juga jangan sampai salah sasaran, sehingga penduduk miskin tidak mendapatkan subsidi.
"Kita membutuhkan Rp65 triliun untuk membangun 1 juta rumah ini," tandasnya.
Sekadar informasi, pemerintah malalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan untuk membangun 1 juta rumah pada 2015 untuk mengurangi kebutuhan rumah (backlog) di Indonesia.
(rna)