RJ Lino Lapor Proyek Ini ke Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) RJ Lino hari ini menghadap Prsiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Kedatangannya untuk melaporkan proyek Waterway Tanjung Priok-Cikarang kepada Jokowi.
Lino menjelaskan, proyek waterway yang akan dibangun di jalur kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL) ini untuk menekan biaya transportasi logistik yang selama ini melalui jalur darat.
"Mengenai waterway yang ke Cibitung yang diangkut pakai kontainer dengan tongkang sampai ke Cikarang," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Pelindo II menerangkan bagaimana membuat sistem pengangkutan yang selama ini menggunakan jalur darat, digantikan jalur air.
"Jadi, pengangkutan barang itu tidak harus melalui jalan raya. Karena kalau lewat jalan raya itu sudah sangat padat dan cost-nya lebih tinggi. Bagaimana kalau ada kemungkinan melalui air, jadi umpamanya sekarang kanal-kanal kita makin baik. Jadi apakah pengangkutan barang bisa dilakukan melalui sungai," terangnya.
Sekadar informasi, Pelindo rencananya akan membangun waterway di jalur kanal CBL sepanjang 40 km. Hal ini guna menekan biaya transportasi logistik yang selama ini melalui jalur darat.
Waterway tersebut rencananya akan mulai dibangun tahun ini dan diproyeksikan akan rampung selama dua tahun. Sementara biayanya diperkirakan sebesar Rp1 triliun.
Kanal tersebut akan menjadi jalur transportasi yang bisa dilewati kapal tongkang berkapasitas muatan maksimal 60 kontainer.
Lino menjelaskan, proyek waterway yang akan dibangun di jalur kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL) ini untuk menekan biaya transportasi logistik yang selama ini melalui jalur darat.
"Mengenai waterway yang ke Cibitung yang diangkut pakai kontainer dengan tongkang sampai ke Cikarang," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Pelindo II menerangkan bagaimana membuat sistem pengangkutan yang selama ini menggunakan jalur darat, digantikan jalur air.
"Jadi, pengangkutan barang itu tidak harus melalui jalan raya. Karena kalau lewat jalan raya itu sudah sangat padat dan cost-nya lebih tinggi. Bagaimana kalau ada kemungkinan melalui air, jadi umpamanya sekarang kanal-kanal kita makin baik. Jadi apakah pengangkutan barang bisa dilakukan melalui sungai," terangnya.
Sekadar informasi, Pelindo rencananya akan membangun waterway di jalur kanal CBL sepanjang 40 km. Hal ini guna menekan biaya transportasi logistik yang selama ini melalui jalur darat.
Waterway tersebut rencananya akan mulai dibangun tahun ini dan diproyeksikan akan rampung selama dua tahun. Sementara biayanya diperkirakan sebesar Rp1 triliun.
Kanal tersebut akan menjadi jalur transportasi yang bisa dilewati kapal tongkang berkapasitas muatan maksimal 60 kontainer.
(izz)