Ini Hasil Pertemuan Sudirman dan Pemda Papua
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) Papua yang diwakili Gubernur Papua Lukas Enembe, perwakilan DPRD Papua, dan empat bupati dari kabupaten di sekitar pertambangan PT Freeport Indonesia, hari ini menyambangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut, Pemda Papua bertemu dengan Menteri ESDM Sudirman Said dan Direktur Jenderal (Dirjen) Batubara R Suchyar.
Pertemuan tersebut membicarakan kelanjutan rencana pembangunan pabrik pemurnian (smelter) Freeport di Papua.
Sudirman mengatakan, kedua belah pihak sepakat bahwa pasca ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) perpanjangan ekspor Freeport pada 25 Januari 2015, pemerintah masih punya cukup waktu untuk dapat memasukkan seluruh aspirasi agar mendapatkan keuntungan maksimal bagi pembangunan Papua.
"Pemerintah kemarin (setelah MoU) telah mengambil keputusan, itu tidak tepat. Perpanjangan MoU itu untuk mendapatkan waktu yang baik agar aspirasi maksimal," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Lebih lanjut dia menuturkan, baik Pemda Papua maupun pemerintah pusat sepakat untuk mengintegrasikan negosiasi Freeport, dengan rencana pembangunan di Papua.
Sudirman menegaskan, pembangunan akses ke daerah wilayah lokasi pertambangan Freeport, harus dikaitkan dengan proses negosiasi.
"Minggu depan dengan ajakan dari MenPU-Pera akan ke Timika. Menengok dan untuk mengintegrasikan wilayah ini. Pemda sudah punya budget, dan kita akan gunakan leverage untuk mendukung planning itu," imbuhnya.
Mantan bos PT Pindad ini mengatakan, dengan menyambangi lokasi secara langsung, pemerintah akan dapat memutuskan dan menyusun rencana tepat mengenai pembangunan smelter di Papua.
Bahkan, wajib dan tidaknya Freeport untuk membangun smelter di Papua, juga diputuskan di lokasi tersebut. "Kita bisa melihat lokasi secara langsung, dan menyusun rencana di tempat supaya feel diperoleh," pungkas dia.
(Baca: Gubernur Papua Sambangi ESDM Bahas Smelter Freeport)
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut, Pemda Papua bertemu dengan Menteri ESDM Sudirman Said dan Direktur Jenderal (Dirjen) Batubara R Suchyar.
Pertemuan tersebut membicarakan kelanjutan rencana pembangunan pabrik pemurnian (smelter) Freeport di Papua.
Sudirman mengatakan, kedua belah pihak sepakat bahwa pasca ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) perpanjangan ekspor Freeport pada 25 Januari 2015, pemerintah masih punya cukup waktu untuk dapat memasukkan seluruh aspirasi agar mendapatkan keuntungan maksimal bagi pembangunan Papua.
"Pemerintah kemarin (setelah MoU) telah mengambil keputusan, itu tidak tepat. Perpanjangan MoU itu untuk mendapatkan waktu yang baik agar aspirasi maksimal," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Lebih lanjut dia menuturkan, baik Pemda Papua maupun pemerintah pusat sepakat untuk mengintegrasikan negosiasi Freeport, dengan rencana pembangunan di Papua.
Sudirman menegaskan, pembangunan akses ke daerah wilayah lokasi pertambangan Freeport, harus dikaitkan dengan proses negosiasi.
"Minggu depan dengan ajakan dari MenPU-Pera akan ke Timika. Menengok dan untuk mengintegrasikan wilayah ini. Pemda sudah punya budget, dan kita akan gunakan leverage untuk mendukung planning itu," imbuhnya.
Mantan bos PT Pindad ini mengatakan, dengan menyambangi lokasi secara langsung, pemerintah akan dapat memutuskan dan menyusun rencana tepat mengenai pembangunan smelter di Papua.
Bahkan, wajib dan tidaknya Freeport untuk membangun smelter di Papua, juga diputuskan di lokasi tersebut. "Kita bisa melihat lokasi secara langsung, dan menyusun rencana di tempat supaya feel diperoleh," pungkas dia.
(Baca: Gubernur Papua Sambangi ESDM Bahas Smelter Freeport)
(izz)