Garuda Berencana Tambah Jumlah Pesawat ATR
A
A
A
MEDAN - PT Garuda Indonesia (Persero) berencana menambah jumlah pesawat baling-baling jenis ATR 72-600 untuk melayani penerbangan tujuan wilayah terpencil (remote area) di Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, dari 25 armada ATR 72-600 yang telah dipesan sebelumnya, perseroan masih mempunyai opsi untuk menambah jumlah armada pesawat sebanyak 10 unit.
"Kita pakai 25 armada ATR 72-600 yang telah dipesan dulu, ke depan kita ada opsi untuk tambah jumlahnya. Nanti seiring kedatangan seluruh armada kita ambil opsi itu," kata Arif usai menghadiri peresmian rute Kuala Namu-Sabang di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (6/2/2015).
Sebagai catatan, pada tahun 2013 silam maskapai penerbangan plat merah tersebut telah memesan 25 armada ATR 72-600 untuk mengembangkan sub-brand Garuda Explore. Nilai kontrak 25 armada tersebut mencapai USD625 juta.
Lebih lanjut Arif mengatakan, penambahan armada akan digunakan perseroan untuk membidik 44 tujuan wilayah terluar di Indonesia. Sedangkan hingga saat ini Garuda telah melayani 17 rute remote di sejumlah wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Papua.
"Dari 25 ATR yang dipesan sudah datang 15, masih akan tiba 10 pesawat lagi dalam 2-3 tahun ke depan. Dalam 3-4 tahun ke depan kita akan mengembangkan remote area dan sudah ada 44 tujuan yang potensial," paparnya.
Dalam dua bulan terakhir, Garuda telah menambah tiga rute baru di wilayah remote. Ketiga rute tersebut, yaitu Kuala Namu-Nagan Raya (Meulaboh) pulang pergi (PP), Kuala Namu-Lhokseumawe dan terbaru Kuala Namu-Sabang.
"Untuk sub-brand Explore di 17 rute tujuan yang sudah diterbangkan kontribusinya ke penjualan sekitar 5%, kalau sampai kami layani 44 rute pengumpan ditargetkan kontribusinya sebesar 5%-8%," harapnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, dari 25 armada ATR 72-600 yang telah dipesan sebelumnya, perseroan masih mempunyai opsi untuk menambah jumlah armada pesawat sebanyak 10 unit.
"Kita pakai 25 armada ATR 72-600 yang telah dipesan dulu, ke depan kita ada opsi untuk tambah jumlahnya. Nanti seiring kedatangan seluruh armada kita ambil opsi itu," kata Arif usai menghadiri peresmian rute Kuala Namu-Sabang di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (6/2/2015).
Sebagai catatan, pada tahun 2013 silam maskapai penerbangan plat merah tersebut telah memesan 25 armada ATR 72-600 untuk mengembangkan sub-brand Garuda Explore. Nilai kontrak 25 armada tersebut mencapai USD625 juta.
Lebih lanjut Arif mengatakan, penambahan armada akan digunakan perseroan untuk membidik 44 tujuan wilayah terluar di Indonesia. Sedangkan hingga saat ini Garuda telah melayani 17 rute remote di sejumlah wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Papua.
"Dari 25 ATR yang dipesan sudah datang 15, masih akan tiba 10 pesawat lagi dalam 2-3 tahun ke depan. Dalam 3-4 tahun ke depan kita akan mengembangkan remote area dan sudah ada 44 tujuan yang potensial," paparnya.
Dalam dua bulan terakhir, Garuda telah menambah tiga rute baru di wilayah remote. Ketiga rute tersebut, yaitu Kuala Namu-Nagan Raya (Meulaboh) pulang pergi (PP), Kuala Namu-Lhokseumawe dan terbaru Kuala Namu-Sabang.
"Untuk sub-brand Explore di 17 rute tujuan yang sudah diterbangkan kontribusinya ke penjualan sekitar 5%, kalau sampai kami layani 44 rute pengumpan ditargetkan kontribusinya sebesar 5%-8%," harapnya.
(rna)