Obligasi BCA Finance Raih Peringkat AAA

Selasa, 10 Februari 2015 - 16:56 WIB
Obligasi BCA Finance...
Obligasi BCA Finance Raih Peringkat AAA
A A A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan kembali peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan I tahap I/2012 seri C senilai Rp250 miliar, yang diterbitkan BCA Finance.

Obligasi ini akan jatuh tempo pada 9 Mei 2015. Adapun peringkat yang sama juga diberikan untuk penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap III/2014 seri A senilai Rp225 miliar, yang akan jatuh tempo pada 7 April 2015.

Analis Pefindo Hendro Utomo mengatakan, peringkat tersebut diberikan lantaran perusahaan dinilai mampu melunasi kewajibannya.

"Perusahaan akan melunasi surat utangnya dengan menggunakan dana dari cicilan piutang sekitar Rp300 miliar/bulan," kata dia dalam rilisnya, Selasa (10/2/2015).

Selain itu, juga didukung fasilitas kredit dari sejumlah bank yang belum digunakan. Per akhir tahun lalu, total fasilitas kredit yang dimiliki perusahaan jasa pembiayaan mobil itu sebesar Rp1,8 triliun.

Pada saat yang sama, Pefindo memberikan peringkat idAA+ untuk PT Toyota Astra Financial Service, dengan prospek stabil serta peringkat serupa untuk Obligasi II seri B tahun 2012 sebesar Rp911 miliar.

Peringkat tersebut mencerminkan status perusahaan sebagai anak perusahaan penting bagi PT Astra International Tbk (ASII) dan Toyota Financial Service Corporation, Jepang.

Selain itu, juga didukung dominasi Toyota pada pasar penjualan mobil nasional dan kualitas aset yang kuat. Kendati demikian, peringkat dibatasi tekanan pada performa profitabilitas.

Pefindo juga menyematkan peringkat idA kepada PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) dan Obligasi Berkelanjutan I/2012 tahap I dan Obligasi Berkelanjutan I/2014 tahap II, dengan prospek peringkat perusahaan stabil.

Menurut analis Pefindo lainnya, Imelda Rusli bahwa peringkat tersebut mencerminkan kuatnya posisi perusahaan di bisnis motor bekas di luar Jawa, permodalan dan kinerja profitabilitas yang sangat kuat.

"Namun, peringkat itu dibatasi oleh ketatnya kompetisi di industri," ujar dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6976 seconds (0.1#10.140)