OJK: Aduan Terbanyak Masalah Perbankan
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sejak awal 2015 pihaknya telah menerima laporan dari layanan masyarakat sebanyak 2.980. Adapun aduan terbanyak berasal dari masalah perbankan.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono mengemukakan, rinciannya 206 pengaduan, 641 informasi, dan 2.133 pertanyaan. Total menerima pelayanan dari awal berdiri sampai dengan hari ini sebanyak 33.336.
"Pengaduan yang 206 kebanyakan dari sektor perbankan, kedua nonbank, ketiga pasar modal. Sejak 31 Januari sampai hari ini, ada 27. Awal bulan ini, sebanyak 13 aduan sektor perbankan, sisanya asuransi dan lembaga pembiayaan," ujarnya di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Berdasarkan update terakhir dari rapat dewan komisioner bulanan tersebut penyebab sektor perbankan mendapat aduan terbanyak saat ini karena mayoritas masyarakat menjadi nasabah perbankan. Dibandingkan industri keuangan lainnya yang masih kecil jumlah nasabahnya.
"Updating setiap minggu dilaporkan di rapat dewan komisioner bulanan. Pengaduan perbankan itu kebanyakan terkait restrukturisasi kredit, lelang jaminan, dan alat pembayaran menggunakan kartu," jelasnya
Sementara di industri pasar modal, banyak pengaduan soal gagal bayar MTN (obligasi jangka menengah) dan kehilangan dana investasi.
"Industri keuangan lainnya, seperti asuransi, banyak pengaduan terkait klaim polis. Pada lembaga pembiayaan, banyak pengaduan persoalan resktrukturisasi kredit dan penarikan jaminan," tandasnya.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono mengemukakan, rinciannya 206 pengaduan, 641 informasi, dan 2.133 pertanyaan. Total menerima pelayanan dari awal berdiri sampai dengan hari ini sebanyak 33.336.
"Pengaduan yang 206 kebanyakan dari sektor perbankan, kedua nonbank, ketiga pasar modal. Sejak 31 Januari sampai hari ini, ada 27. Awal bulan ini, sebanyak 13 aduan sektor perbankan, sisanya asuransi dan lembaga pembiayaan," ujarnya di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Berdasarkan update terakhir dari rapat dewan komisioner bulanan tersebut penyebab sektor perbankan mendapat aduan terbanyak saat ini karena mayoritas masyarakat menjadi nasabah perbankan. Dibandingkan industri keuangan lainnya yang masih kecil jumlah nasabahnya.
"Updating setiap minggu dilaporkan di rapat dewan komisioner bulanan. Pengaduan perbankan itu kebanyakan terkait restrukturisasi kredit, lelang jaminan, dan alat pembayaran menggunakan kartu," jelasnya
Sementara di industri pasar modal, banyak pengaduan soal gagal bayar MTN (obligasi jangka menengah) dan kehilangan dana investasi.
"Industri keuangan lainnya, seperti asuransi, banyak pengaduan terkait klaim polis. Pada lembaga pembiayaan, banyak pengaduan persoalan resktrukturisasi kredit dan penarikan jaminan," tandasnya.
(dmd)