Mandiri Tunas Finance Target Laba Rp300 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menargetkan perolehan laba bersih pada tahun ini mencapai Rp300 milliar. Angka ini meningkat 28,26% dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp233,9 miliar.
Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance Igantius Susatyo Wijoyo menjelaskan, pertumbuhan laba tahun ini akan didukung dari segmen pembiayaan yang sama dengan tahun lalu, yakni pembelian kendaraan baru dari merek kendaraan yang menguasai pangsa pasar.
Pada tahun lalu fokus perusahaan berada pada pembiayaan kendaraan baru, dengan porsi mencapai 90% dari total pembiayaan. Alasan perusahaan memilih pembiayaan mobil baru lantaran risiko kredit bermasalah yang relatif kecil meski memberikan margin rendah.
"Kita main ke mobil baru untuk menjamin mendapatkan pendapatan lebih baik. Mobil baru impact positif dari sisi fee based income asuransi," ujarnya di Jakarta, Senin (16/2/2015).
Igantius mengatakan, akan melakukan kontrol dengan baik agar pertumbuhan biaya tidak lebih dari pendapatan. Sementara menurut dia, perubahan segmen ke mobil baru diyakini menambah income fee based dan biaya operasional lebih terkendali dibandingkan segmen lain.
Pada tahun lalu, Mandiri Tunas Finance membukukan peningkatan pendapatan sebesar 27,96% menjadi Rp1,48 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,15 triliun. Namun, beban yang dikelola perusahaan juga bertambah dari Rp929,09 miliar pada 2013 menjadi Rp1,2 triliun di tahun lalu.
"Kita memang sedang banyak pengeluaran terutama untuk investasi membuka cabang baru. Pada tahun lalu, kita membuka 11 kantor cabang baru," tutur dia.
Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance Igantius Susatyo Wijoyo menjelaskan, pertumbuhan laba tahun ini akan didukung dari segmen pembiayaan yang sama dengan tahun lalu, yakni pembelian kendaraan baru dari merek kendaraan yang menguasai pangsa pasar.
Pada tahun lalu fokus perusahaan berada pada pembiayaan kendaraan baru, dengan porsi mencapai 90% dari total pembiayaan. Alasan perusahaan memilih pembiayaan mobil baru lantaran risiko kredit bermasalah yang relatif kecil meski memberikan margin rendah.
"Kita main ke mobil baru untuk menjamin mendapatkan pendapatan lebih baik. Mobil baru impact positif dari sisi fee based income asuransi," ujarnya di Jakarta, Senin (16/2/2015).
Igantius mengatakan, akan melakukan kontrol dengan baik agar pertumbuhan biaya tidak lebih dari pendapatan. Sementara menurut dia, perubahan segmen ke mobil baru diyakini menambah income fee based dan biaya operasional lebih terkendali dibandingkan segmen lain.
Pada tahun lalu, Mandiri Tunas Finance membukukan peningkatan pendapatan sebesar 27,96% menjadi Rp1,48 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,15 triliun. Namun, beban yang dikelola perusahaan juga bertambah dari Rp929,09 miliar pada 2013 menjadi Rp1,2 triliun di tahun lalu.
"Kita memang sedang banyak pengeluaran terutama untuk investasi membuka cabang baru. Pada tahun lalu, kita membuka 11 kantor cabang baru," tutur dia.
(rna)